Label Musik Ciptaan Koen Lybaert

Di dalam dunia musik, keberadaan label musik merupakan hal yang amat penting. Label musik berperan sebagai sarana seorang musisi untuk memproduksi karya-karya yang mereka ciptakan. Label musik yang dibuat dan dimiliki oleh seorang musisi dimanfaatkan dalam mengeluarkan lagu, memanajemen artis dan mengatur penjualan lagu yang berhasil diciptakan. Karena manfaatnya tersebut, tak mengherankan jika sebuah label musik sangat penting bagi seorang musisi. Jika diperhatikan dengan seksama, setiap negara memiliki label musik yang namanya dikenal baik oleh musisi dunia.

U-Cover menjadi salah satu nama label musik ternama asal Belgia yang berhasil diciptakan oleh seorang musisi bernama Koen Lybaert yang bekerja sama dengan perusahaan untuk membangun U-Cover. Koen Lybaert sendiri merupakan seorang musisi yang menganggap U-Cover sebagai bentuk kepribadiannya sendiri. U-Cover ia gunakan untuk mengenalkan karya musiknya kepada orang banyak.

Menjadi seorang musisi, sudah sepantasnya bagi Koen Lybaert untuk mengabadikan karya musik yang ia ciptakan. U-Cover menjadi wadah atau sarana bagi seorang Koen Lybaert untuk mengenalkan karya musik yang ia ciptakan sendiri. Karya musik yang dibuat oleh Koen Lybaert menggunakan label U-Cover dan membuatnya mudah dikenal oleh orang lain. Dari label U-Cover, Koen Lybaert berhasil menciptakan dua buah labum lagu yang dirilis pada tahun 2011 dan tahun 2013. Pada tahun 2011, Koen Lybaert berhasil merilis album pertamanya yang diberi judul The Secret Meltdown. Album pertama ciptaan Koen Lybaert ini merupakan album yang berhasil dirilis oleh Koen Lybaert sejak 30 tahun ia berkarir di dunia musik. Dalam waktu yang lama tersebut, Koen Lybaert berhasil menciptakan album musik dengan menggunakan namanya sendiri. Album yang diberi judul The Secret Meltdown ini menggambarkan sebuah lagu yang dipadukan dengan alat musik.

Dua tahun berselang, Koen Lybaert berhasil merilis album keduanya yang diberi judul Dead Whale Floating. Album kedua tersebut merupakan hasil ciptaan Koen Lybaert yang dibuat dengan harapan yang amat besar. Album kedua buatan Koen Lybaert menjadi acuan seorang Koen Lybaert dalam berkarir di dunia musik. Koen Lybaert memutuskan untuk fokus dalam berkarir di dunia musik sejak album musik kedua yang ia rilis. Tidak hanya berhenti di album kedua, Koen Lybaert terus mengolah imajinasinya dalam menciptakan karya musik. Setiap karya musik yang dibuat oleh Koen Lybaert tak kalah keren dengan karya-karya musik yang sebelumnya pernah ia ciptakan. Dead Whale Floating menggambarkan seruan yang diperuntukan kepada beberapa pihak agar dapat berpikiran mengenai ekologi. Dead Whale Floating menjadi album musik yang menggambarkan secara pasti akan ciri khas yang dimiliki oleh Koen Lybaert dalam berkarir musik. Kedua album musik buatan Koen Lybaert dirilis langsung melalui U-Cover yang merupakan label musik buatannya sendiri.

Universal Music India Luncurkan Label Baru VYRL Punjabi Dalam Kemitraan Dengan Komposer Jatinder Shah
Berita Musik Label Music

Universal Music India Luncurkan Label Baru VYRL Punjabi Dalam Kemitraan Dengan Komposer Jatinder Shah

Universal Music India Luncurkan Label Baru VYRL Punjabi Dalam Kemitraan Dengan Komposer Jatinder Shah – Universal Music India (UMI) telah meluncurkan VYRL Punjabi, label baru yang bekerja sama dengan komposer musik Jatinder Shah.

Universal Music India Luncurkan Label Baru VIRL Punjabi Dalam Kemitraan Dengan Komposer Jatinder Shah

Universal Music India Luncurkan Label Baru VIRAL Punjabi Dalam Kemitraan Dengan Komposer Jatinder Shah

u-cover – UMI meluncurkan VYRL pada tahun 2018 sebagai platform artis yang dirancang khusus untuk menantang dominasi musik Bollywood di India. Rilisan pertama VYRL Punjabi, Jodaa dari penyanyi Afsana Khan akan dirilis minggu depan, bersama dengan video baru yang dramatis, diambil dalam gaya drama periode dan dibintangi oleh aktris Mouni Roy, bersama dengan Aly Goni dari ketenaran Big Boss 14 .

Baca juga : Mengenal Tentang Label Musik U-Cover dan Koen Lybaert

VYRL Punjabi menjanjikan “baris rilis bertabur bintang” dengan orang-orang seperti Gurdas Maan, Diljit Dosanjh, Sunidhi Chauhan dan banyak lagi dalam beberapa bulan mendatang.

VYRL Punjabi mengikuti peluncuran baru-baru ini dari VYRL Haryanvi dan VYRL Bhojpuri saat Universal Music India menggandakan komitmennya terhadap A&R domestik, dengan tujuan, katanya, untuk memperkenalkan “musik India baru, penulis lagu, dan bakat artis kepada penonton di seluruh dunia”.

“DI UNIVERSAL MUSIC INDIA, KAMI BERKOMITMEN UNTUK MUSIK NON-FILM DI SEMUA BAHASA DAN GENRE.”

DEVRAJ SANYAL , UNIVERSAL MUSIC INDIA DAN ASIA SELATAN

Devraj Sanyal, MD & CEO Universal Music India and South Asia mengatakan: “Di Universal Music India, kami berkomitmen untuk musik non-film di semua bahasa dan genre.

“Baik itu VYRL Originals, VYRL Haryanvi atau VYRL Bhojpuri, kami percaya dalam menghubungkan artis dan musik mereka dengan penggemar dan membentuk budaya dalam prosesnya.

“Dengan mantra ini kami telah berhasil beroperasi di arus utama musik Hindi, HipHop, Haryanvi dan Bhojpuri dan saya percaya musik dan seniman Punjabi memiliki relevansi budaya yang sangat besar di luar batas yang menunggu untuk dieksplorasi.”

“KAMI TELAH MENEMUKAN MITRA KREATIF YANG HEBAT DI SHAHJI, YANG BERBAGI KEYAKINAN DAN AMBISI KAMI TENTANG MENGANGKAT DUNIA MUSIK DAN BUDAYA PUNJABI.”

VINIT THAKKAR, UNIVERSAL MUSIC INDIA DAN ASIA SELATAN

Berbicara tentang masuknya ke pasar konten Punjabi, Vinit Thakkar, COO Universal Music India and South Asia, mengatakan: “Musik Punjabi telah menjadi standar emas musik non-film, musik yang berpusat pada artis selama beberapa dekade di India.

“Saya percaya, musik memiliki potensi besar untuk menjangkau audiens baru baik lokal, nasional dan yang terpenting, global.

“Kami telah menemukan mitra kreatif yang hebat di Shahji, yang berbagi keyakinan dan ambisi kami tentang mengangkat dunia musik dan budaya Punjabi.”

“KAMI AKAN BERUSAHA UNTUK MEMBAWA MUSIK PUNJABI TIDAK HANYA SECARA NASIONAL TETAPI JUGA KE KHALAYAK GLOBAL”

JATINDER SHAH

Jatinder Shah, berkata: “Saya sangat beruntung dapat berkontribusi terhadap Musik Punjabi selama dua dekade terakhir. Saya merasa rendah hati dengan keyakinan, rasa hormat, dan keyakinan yang ditunjukkan oleh para seniman top dari wilayah ini kepada saya.

“Saya bersemangat untuk memulai babak baru dalam hidup saya dengan Universal Music Group yang memiliki semangat dan komitmen yang sama untuk mengangkat musik dan artis Punjabi.

“Kami akan berusaha untuk membawa musik Punjabi tidak hanya secara nasional tetapi juga ke khalayak global”

VYRL Originals adalah label musik non-film Universal Music India, yang diluncurkan pada 2018. Tahun ini, Universal telah memperluas jangkauannya dengan sub-label yang berfokus pada musik regional tertentu: VYRL Haryanvi, VYRL Bhojpuri dan sekarang VYRL Punjabi.

Yang terakhir telah diluncurkan dengan komposer Jatinder Shah, dan akan fokus pada penandatanganan artis Punjabi.

“Musik Punjabi telah menjadi standar emas non-film, musik yang berpusat pada artis selama beberapa dekade di India,” kata Vinit Thakkar, COO Universal Music India and South Asia. “Saya percaya musik memiliki potensi besar untuk menjangkau audiens baru baik secara lokal, nasional, dan yang terpenting, secara global.”

Itulah poin kuncinya di sini: bahwa Universal tidak hanya mengincar pasar India untuk label VYRL-nya. Rilisan pertama VYRL Punjabi akan menjadi lagu dari artis Afsana Khan minggu depan, dengan pemain lainnya termasuk Gurdas Maan, Diljit Dosanjh dan Sunidhi Chauhan.

Mengenal Tentang Label Musik U-Cover dan Koen Lybaert
Berita Musik

Mengenal Tentang Label Musik U-Cover dan Koen Lybaert

Siapa sih yang tidak tahu Koen Lybaert? Koen Lybaert merupakan seorang musisi terkenal yang berasal dari Belgia. Karirnya sangat sukses di dalam industri musik di beberapa negara. Koen Lybaert memang merupakan seorang musisi yang sudah sejak lama berkarir dalam dunia musik. Dia sudah merilis beberapa lagu yang karyanya sekarang bisa dinikmati oleh semua orang khususnya para pencinta musik. Setelah sekian lama berkarir, membuatnya semakin matang dalam dunia musik. Dia memutuskan untuk bersolo karir dan mendirikan sebuah label musik yang diberi nama U-cover. Tempat label musik satu ini sudah sangat terkenal di kalangan para musisi berkelas.

U-Cover Label Musik Terkenal Di Bergia
Label musik adalah menjadi hal yang penting dalam sebuah karya musik. Ini memiliki fungsi sebagai wadah untuk memproduksi karya dari seorang musisi tertentu. Biasanya ini digunakan untuk mengatur pengeluaran lagu, penjualan lagu dan juga digunakan untuk manajemen artis. Keberadaan label musik dianggap menjadi salah satu hal yang vitl dalam industri musik.
Pada dasarnya setiap negara pasti mempunyai beberapa label musik yang terkenal di mana di dalam nya bergabung berbagai musisi dan artis yang terkenal. Salah satunya adalah U-Cover. U-Cover menjadi salah satu label musik yang sangat terkenal di Eropa . Label musik satu ini berada di Belgia.

Mengenal Tentang Label Musik U-Cover dan Koen Lybaert

U-Cover memang bisa dibilang menjadi sebuah label musik yang sangat terkenal di Belgia. Label musik ini didirikan oleh Koen Lybaert yang merupakan seorang musisi yang terkenal di dunia. Label musik ini didirikan sebagai sebuah wadah bagi Koen Lybaert untuk mengenalkan beberapa hasil karyanya kepada orang lain.

Setiap musisi tentu saja akan melakukan recording untuk bisa mengabadikan karyanya yang bisa diputar berulang-ulang. Inilah yang menjadi inspirasi bagi Koen Lybaert dalam merilis lagu-lagunya menggunakan nama label musik ini agar lebih bisa dikenal oleh sema orag. Apabila diperhatikan dengan sungguh-sungguh lagu yang dirilis oleh Koen Lybaert yang menggunakan label U-Cover membuat label musik ini menjadi semakin terkenal untuk semua kalangan.

Koen Lybaert memiliki kurang lebih dua album yang berada pada naungan label musik U-Cover. Kedua album tersebut adalah The Secret Meltdown dan Dead Whale Floating. Album yang berjudul The Secret Meltdown adalah sebuah karya ciptaannya setelah 30 tahun bergelut di bidang musik. Setelah melalui waktu yang cukup panjang dan lama, pada akhirnya Koen Lybaert mengelurakan sebuah karyanya dengan menggunakan namanya sendiri. The Secret Meltdown mempunyai arti yang cukup bagus yang mana mengambarkan mengenai sebuah lagu dengan pembawaan khusus yang digabungkan dengan alat musik. Sementara itu, karya Koen Lybaert yang berjudul Dead Whale Floating ini merupakan sebuah karya musik yang digarap dengan penuh harapan yang sangat besar dalam industri musik.

Pada saat kedua karya Koen Lybaert dirilis, dia mulai merasa sangat bersemangat di dalam menggarap semua karya-karyanya selanjutnya. Ini terbukti dengan berbagai karyanya yang sangat keren. Musik yang karyanya yang berjudul Dead Whale Floating ini merupakan sebuah gabungan kerjasama industri musik online dengan situs yang menghasilkan beberapa genre musik yang menggambarkan mengenai ciri khas musik yang dibuat oleh Koen Lybaert. Makna yang terkandung di dalam album musik Dead Whale Floating ini menggambarkan mengenai sebuah seruan yang ditujukan pada beberapa pihak untuk bisa berpikiran mengenai ekologi. Ini menjadi salah satu hal yang sangat menarik dan sempat menjadi sorotan pada dunia musik.

Universal Meluncurkan Label Musik Arab
Berita Label Music

Universal Meluncurkan Label Musik Arab

Universal Meluncurkan Label Musik Arab – Universal Music Group dengan senang hati mengumumkan kedatangan Universal Arabic Music (UAM), label baru yang dibuat dengan fokus mewakili beragam dan suara menarik yang muncul dari kawasan Timur Tengah & Afrika Utara kepada penonton di seluruh dunia. Republic Records dan UMG mendirikan label baru dalam kemitraan dengan eksekutif musik Wassim “Sal” Slaiby, yang SalXCo-nya mengelola Weeknd , Doja Cat, Brandy, French Montana, Belly, dan lainnya.

Universal Meluncurkan Label Musik Arab

Universal Meluncurkan Label Musik Arab Dengan Rekor Republik

u-cover – Menurut pengumuman tersebut, label Universal Arabic Music akan “berfokus untuk mengangkat musik dan artis Arab ke garis depan budaya musik populer dan membantu menyorot sorotan global pada gelombang artis dan bakat berikutnya dari kawasan untuk menerobos, sambil menciptakan yang baru. peluang untuk memperkenalkan musik dan budaya Arab kepada mitra, platform, dan merek baru di seluruh dunia.”

Baca juga : Tomorrowland meluncurkan label rekaman dan menandatangani kemitraan global eksklusif dengan Universal Music Group

UAM menandai peluncuran label dengan penandatanganan penyanyi/penulis lagu Yordania berusia 17 tahun Issam Alnajjar, yang telah menduduki puncak Viral Global dan US Charts Spotify dan Shazam’s Top 200 Global Chart dengan single debutnya “Hadal Ahbek. ” Sal juga menemukan dan mengembangkan penyanyi/penulis lagu Palestina-Chili berusia 19 tahun Elyanna, yang pertama kali mendapatkan daya tarik setelah memposting sampul di Soundcloud. Beli “Hadal Ahbek” di sini .

Grainge berkata, “Di pasar musik global saat ini, kami telah berulang kali menunjukkan bahwa hits di seluruh dunia datang dari mana saja. Ada begitu banyak bakat di bagian dunia ini sehingga dengan pengalaman luar biasa Sal dan pengetahuan mendalam tentang wilayah MENA, di samping rekam jejaknya untuk membantu memecahkan artis global, ia akan membawa visi, strategi, dan kekuatan unik ke Universal Arabic Music. .”

Lipman menambahkan, “Visi dan cetak biru Sal yang jelas untuk Universal Arabic Music akan menjadi katalis untuk musik Arab di pasar. Kemampuannya untuk mengidentifikasi, mengkurasi, dan memberikan bakat secara global tetap menjadi kekuatan alam. Pentingnya budaya musik dari wilayah MENA yang melintasi batas dan menjangkau seluruh penjuru dunia sudah lama tertunda.”

Universal Music meluncurkan label baru yang berfokus pada musik Arab, Universal Music Group telah melakukan beberapa peluncuran label baru belakangan ini, dengan penekanan khusus pada pasar berpotensi tinggi.

Contoh terbaru adalah Universal Arabic Music (UAM) yang akan fokus pada musik dari Timur Tengah dan Afrika Utara.

Ini adalah kemitraan antara UMG dan Republic Records di satu sisi, dan manajer The Weeknd Wassim ‘Sal’ Slaiby, yang juga mendirikan Salxco dan XO Records, dan merupakan kepala kemitraan internasional di layanan streaming Anghami.

Label baru telah menandatangani artis pertamanya, musisi Yordania Issam Alnajjar – yang saat ini sedang naik 3 miliar tampilan TikTok wave – dan artis Palestina-Chili Elyanna. Lebih banyak penandatanganan dijanjikan segera.

Koneksi Anghami mungkin memicu beberapa perdebatan. Akankah label lain khawatir artis UAM mendapat perlakuan khusus di layanan streaming itu?

Universal Music Group telah mengumumkan peluncuran Universal Arabic Music (UAM), label baru yang didedikasikan untuk menemukan, memperkenalkan, dan memperjuangkan artis, suara, dan budaya musik yang kaya dari kawasan Timur Tengah & Afrika Utara kepada audiens di seluruh dunia. Republic Records dan perusahaan induknya UMG mendirikan label baru dalam kemitraan dengan eksekutif musik Wassim “Sal” Slaiby (gambar di atas, kiri), yang SalXCo-nya mengelola Weeknd, Doja Cat, Brandy, French Montana, Belly, dan lainnya.

Label baru ini diresmikan hari ini oleh Ketua/CEO UMG Lucian Grainge (gambar atas, tengah), Pendiri dan CEO Republic Records Monte Lipman (atas, kanan), dan Slaiby, yang akan menjabat sebagai pendiri dan CEO Universal Arabic Music, efektif segera. . Slaiby, yang berasal dari Lebanon, dinobatkan sebagai Manajer Hitmakers Variety Tahun Ini untuk tahun 2020.

Menurut pengumuman tersebut, UAM akan “fokus untuk mengangkat musik dan artis Arab ke garis depan budaya musik populer dan membantu menyoroti global pada gelombang artis dan bakat berikutnya dari kawasan untuk menerobos, sambil menciptakan peluang baru untuk memperkenalkan bahasa Arab. musik dan budaya kepada mitra, platform, dan merek baru di seluruh dunia.”

UAM sedang membangun tim ahli yang berbicara bahasa Arab dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang musik dan budaya Arab. Tim ini akan didedikasikan untuk musik Arab dan akan bekerja bersama label UMG di AS, Inggris, Brasil, Prancis, Jerman, Australia, Meksiko— serta operasi UMG yang ada di wilayah MENA—untuk menemukan, menandatangani, dan mempromosikan artis global dari Keturunan Timur Tengah dan Afrika Utara dan membawa mereka ke penggemar di seluruh dunia.

Menetapkan nada untuk tujuan label, UAM menandai peluncuran selama Bulan Warisan Arab Amerika Nasional dengan penandatanganan penyanyi/penulis lagu Yordania berusia 17 tahun Issam Alnajjar, yang telah menduduki puncak Viral Global dan US Charts Spotify dan Top 200 Global Chart Shazam dengan single debutnya “Hadal Ahbek.” Sal juga menemukan dan mengembangkan penyanyi/penulis lagu Palestina-Chili berusia 19 tahun Elyanna, yang pertama kali mendapatkan daya tarik setelah memposting sampul di Soundcloud.

Grainge berkata, “Di pasar musik global saat ini, kami telah berulang kali menunjukkan bahwa hits di seluruh dunia datang dari mana saja. Ada begitu banyak bakat di bagian dunia ini sehingga dengan pengalaman luar biasa Sal dan pengetahuan mendalam tentang wilayah MENA, di samping rekam jejaknya dalam membantu memecahkan artis global, ia akan membawa visi, strategi, dan kekuatan unik ke Universal Arabic Music. ”

Lipman menambahkan, “Visi dan cetak biru Sal yang jelas untuk Universal Arabic Music akan menjadi katalis untuk musik Arab di pasar. Kemampuannya untuk mengidentifikasi, mengkurasi, dan menyalurkan bakat secara global tetap menjadi kekuatan alam. Pentingnya budaya musik dari wilayah MENA yang melintasi batas dan menjangkau seluruh penjuru dunia sudah lama tertunda.”

Slaiby berkata, “Sudah menjadi impian saya untuk menyoroti bakat dan budaya musik Arab di tingkat global dengan mitra yang saya percaya dan kagumi.”

Tomorrowland meluncurkan label rekaman dan menandatangani kemitraan global eksklusif dengan Universal Music Group
Berita Label Music Musik

Tomorrowland meluncurkan label rekaman dan menandatangani kemitraan global eksklusif dengan Universal Music Group

Tomorrowland meluncurkan label rekaman dan menandatangani kemitraan global eksklusif dengan Universal Music Group – Kembali pada bulan Juni, penyelenggara Tomorrowland terpaksa mengesampingkan festival mereka untuk tahun kedua berturut-turut karena larangan pertemuan besar yang dikeluarkan oleh pejabat pemerintah setempat. Sekarang, kurang dari satu bulan dari kedatangannya di Euronext Amsterdam , Universal Music Group telah menandatangani “kemitraan global eksklusif” dengan acara EDM tahunan, yang berpusat pada Tomorrowland Music yang baru saja diluncurkan.

Tomorrowland meluncurkan label rekaman dan menandatangani kemitraan global eksklusif dengan Universal Music Group

Tomorrowland meluncurkan label rekaman dan menandatangani kemitraan global eksklusif dengan Universal Music Group

u-cover – Universal Music Group dan Tomorrowland meluncurkan perjanjian kemitraan mereka melalui rilis resmi hari ini. Sebagai bagian dari serikat profesional, festival Belgia telah membentuk label, Tomorrowland Music, yang akan bekerja sama dengan Virgin Records Jerman untuk rilisan baru dan menerima dukungan distribusi global dari Virgin Music Label & Artist Services.

Baca juga : Warner Music Afrika selatan mengakuisisi label Independent local coleske

Sebagai referensi, Richard Branson memberikan restunya kepada divisi Virgin UMG yang dirubah pada bulan Februari. Dan setelah mengklaim bahwa 400.000 tamu tahunan Tomorrowland selama dua akhir pekan berasal dari sekitar 200 negara – atau setiap negara di dunia , sebagai bukti kesulitan logistik yang terkait dengan menjadi tuan rumah festival di tengah pandemi – rilis tersebut menguraikan ruang lingkup kemitraan Tomorrowland-UMG.

“Melalui kemitraan label yang dipesan lebih dahulu dan inovatif ini, Tomorrowland akan menikmati akses langsung ke kumpulan kolektif divisi label internasional UMG yang paling sukses, menciptakan fleksibilitas yang lebih besar untuk memberikan hit global,” bunyi dokumen tersebut. “Kemitraan ini akan dipimpin di Berlin oleh Alexander Neipp, Daniel Schmidt dan Magnus Textor (Virgin Records) dan Tina Adams (Virgin Music Label & Artist Services).”

Selain itu, rilisan pertama label baru, “You Got the Love” oleh Never Sleeps (“proyek baru dari Afrojack ft. Chico Rose”), dijadwalkan akan tersedia untuk penggemar besok. Mengatasi kemitraan UMG dalam sebuah pernyataan, pendiri dan CEO Tomorrowland Michiel Beers menekankan visi internasionalnya untuk label debutnya.

“Kreativitas adalah sesuatu yang tidak bisa dihentikan @ Tomorrowland. Saya sangat bangga betapa tangguhnya tim kami dalam menemukan cara baru untuk membawa Tomorrowland menjadi kenyataan di periode terakhir,” kata Beers sebagian.

“Kami telah meluangkan waktu ekstra untuk fokus pada proyek-proyek yang ada di daftar kami untuk waktu yang lama dan salah satunya pasti meluncurkan label Tomorrowland Music kami sendiri,” lanjutnya.

“Dengan kekuatan gabungan dari tim label kami yang berdedikasi, Media House Tomorrowland yang lebih luas, dan tim Virgin Music yang berbeda di seluruh dunia, tujuan kami adalah untuk memperkenalkan penggemar di setiap sudut dunia pada proyek paling menarik dalam musik elektronik.”

Baca juga : 10 festival musik terbaik Eropa di lokasi yang menakjubkan

Kesepakatan Tomorrowland merupakan yang terbaru dalam serangkaian perjanjian profil tinggi baru-baru ini untuk Universal Music, yang juga telah merinci rencana ambisius untuk mengembangkan kehadiran yang lebih besar di pasar musik Tiongkok dan menyelesaikan “aliansi global strategis” dengan Aerosmith hingga saat ini. Agustus.

Secara lebih luas, label Tiga Besar – lebih dari tujuh persen di antaranya milik Pershing Square Holdings – juga telah menutup kontrak lisensi dengan Snap , saingan TikTok Lomotif , Triller , dan Boomplay pada tahun tersebut. Demikian pula, 2021 telah melihat mitra anak perusahaan Vivendi dengan agensi BTS Hybe untuk membuat platform streaming langsung dan meluncurkan Universal Arabic Music .

Tomorrowland meluncurkan label rekaman dan menandatangani kemitraan global eksklusif dengan Universal Music Group, Meskipun festival EDM Tomorrowland harus dibatalkan untuk tahun kedua berturut-turut, mereka telah meluncurkan label Tomorrowland Music mereka sendiri dan bermitra dengan UMG.

Festival EDM Belgia hari ini mengumumkan bahwa mereka memulai labelnya sendiri yang disebut Tomorrowland Music dan mereka bermitra dengan Universal Music Group. Label ini juga akan bekerja sama dengan Virgin Records Germany dan Virgin Music Label & Artist Services.

Sebuah pernyataan yang dirilis oleh Tomorrowland berbunyi: “Melalui kemitraan label yang dipesan lebih dahulu dan inovatif ini, Tomorrowland akan menikmati akses langsung ke kumpulan kolektif divisi label internasional UMG yang paling sukses, menciptakan fleksibilitas yang lebih besar untuk memberikan hits global.” Menambahkan: “Kemitraan ini akan dipimpin di Berlin oleh Alexander Neipp, Daniel Schmidt dan Magnus Textor (Virgin Records) dan Tina Adams (Virgin Music Label & Artist Services).”

Rilisan pertama dari Tomorrowland Music sudah keluar sekarang dan berjudul ‘You Got The Love’ oleh Neversleeps, cek di sini.

Kesepakatan Tomorrowland hanyalah salah satu dari banyak UMG yang telah ditandatangani dalam beberapa bulan terakhir, baru-baru ini mengumumkan rencana ambisius untuk mengembangkan kehadiran yang lebih besar di China dan aliansi global strategis dengan band rock terkenal Aerosmith. Mereka juga telah menandatangani kesepakatan dengan Huawei , Triller, dan Lomotiff , saingan TikTok . Selain itu, label tersebut memiliki tahun yang sangat sukses dengan perusahaan yang menghasilkan $ 1 juta per jam pada Q1 2021.

Warner Music Afrika selatan mengakuisisi label Independent local coleske
Berita Musik Label Music

Warner Music Afrika selatan mengakuisisi label Independent local coleske

Warner Music Afrika selatan mengakuisisi label Independent local coleske – Warner Music South Africa telah mengakuisisi label independen lokal terkemuka Coleske.

Warner Music Afrika selatan mengakuisisi label Independent local coleske

Warner Music Afrika selatan mengakuisisi label Independent local coleske

u-cover – Label yang dipimpin oleh Arnold Coleske, bersama dengan mitra bisnisnya Brendon Hargroves, dan Paulo Azevedo, akan terus dijalankan sebagai bisnis mandiri setelah akuisisi.

Coleske adalah label independen terbesar yang berfokus pada repertoar Afrika, yang merupakan proporsi signifikan dari pasar musik Afrika Selatan, dengan pemain lain termasuk Select Musiek, yang dimiliki oleh Sony Music Entertainment , dan Inhoud Huis, yang memiliki kemitraan dengan Universal Music Group .

Baca juga : Universal Music mengharapkan pertumbuhan pendapatan meningkat pada tahun 2021

Kesepakatan itu adalah tonggak terbaru dalam ekspansi Warner Music di Afrika, yang telah mencakup pembukaan afiliasi Afrika Selatannya pada 2013, kesepakatannya dengan Nigeria’s Chocolate City pada 2019, kemitraannya dengan Ziiki Media dan investasi di Africori pada 2020, dan kesepakatannya dengan Diamond Platnumz dan label WCB-Wasafi-nya awal tahun ini.

Coleske mengkhususkan diri dalam musik pop yang dibawakan dalam bahasa Afrikaans, salah satu dari 11 bahasa resmi Afrika Selatan, dan memiliki daftar artis, termasuk Appel, Bobby van Jaarsveld, Demi Lee Moore, Dewald Wasserfal, Elvis Blue, Jay, Karlien Van Jaarsveld, Riaan Benade, Riana Nel dan Ruhan du Toit.

Beberapa artis Coleske menampilkan, dalam bahasa Inggris, musik Country, sebuah genre dengan pengikut yang kuat di Afrika Selatan.

Memasukkan ke jaringan global Warner Music akan membantu mereka semakin berkolaborasi dengan artis dari pasar lain, termasuk dengan mereka yang ada di daftar Warner Music Nashville.

Label ini juga memiliki bisnis live yang sukses, dengan acara utama utamanya adalah konser tahunan ‘Afrikaans is Groot’ di Johannesburg, pertunjukan musik Afrikaans terbesar di dunia.

Coleske juga berada di balik kesuksesan Die Kontrak, acara pencarian bakat TV Afrika Selatan di mana beberapa artisnya duduk sebagai juri. Label sedang dalam pembicaraan dengan penyiar untuk membuat The Contract, versi bahasa Inggris dari pertunjukan, dan Warner Music berencana untuk membawa format tersebut ke pasar negara berkembang lainnya di Afrika dan sekitarnya.

“KAMI TELAH MEMBANGUN BISNIS YANG LUAR BIASA DI SINI DI AFRIKA SELATAN, DAN SAYA TAHU BAHWA BERMITRA DENGAN WARNER MUSIC AKAN MEMBAWANYA KE TINGKAT BERIKUTNYA.” ungkap ARNOLD COLESKE

Arnold Coleske berkata: “Sebagai seorang seniman, saya telah melihat bisnis dari kedua sisi.

“Kami telah membangun bisnis yang luar biasa di sini di Afrika Selatan, dan saya tahu bahwa bermitra dengan Warner Music akan membawanya ke tingkat berikutnya.

“Artis kami dapat mengambil manfaat dari kekuatan globalnya, sambil tetap menikmati dukungan butik dari tim yang mereka kenal dan percayai di Coleske.”

“INI ADALAH KEMITRAAN YANG MENARIK YANG AKAN MEMBUAT KAMI MENGEMBANGKAN KEHADIRAN KAMI DI PASAR MUSIK AFRIKA SELATAN, SAMBIL JUGA MENDUKUNG ARTIS-ARTIS LUAR BIASA COLESKE DI SELURUH DUNIA.”

ALFONSO PEREZ-SOTO, WARNER RECORDED MUSIC

Alfonso Perez-Soto, President, Emerging Markets, Warner Recorded Music, menambahkan: “Ini adalah kemitraan yang menarik yang akan membuat kami mengembangkan kehadiran kami di pasar musik Afrika Selatan, sementara juga mendukung artis-artis hebat Coleske di seluruh dunia.

“Kami tidak hanya mengejar pesaing utama kami, yang telah aktif dalam genre ini selama bertahun-tahun, kami menyalip mereka.

“Kami juga akan memanfaatkan infrastruktur langsung Coleske untuk kepentingan semua bintang lokal dan global kami di Afrika Selatan, secara signifikan memperluas proposisi nilai artis kami di pasar.”

Universal Music mengharapkan pertumbuhan pendapatan meningkat pada tahun 2021
Berita Label Music

Universal Music mengharapkan pertumbuhan pendapatan meningkat pada tahun 2021

Universal Music mengharapkan pertumbuhan pendapatan meningkat pada tahun 2021 – Saat Universal Music Group mempersiapkan listing publiknya bulan depan, perusahaan telah berbicara dengan analis tentang rencana dan pertumbuhan yang diantisipasi. Reuters memiliki laporan dari hari pasar modal UMG kemarin, termasuk prediksinya untuk tahun 2021.

Universal Music mengharapkan pertumbuhan pendapatan meningkat pada tahun 2021

Universal Music mengharapkan pertumbuhan pendapatan meningkat pada tahun 2021

u-cover – Menurut label besar, mereka mengharapkan pendapatan 2021 tumbuh lebih dari 10% pada mata uang konstan, sementara pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (ebitda, metrik profitabilitas) akan tumbuh lebih dari 20%.

Baca juga : Berikut 3 Tipe Label Rekaman Musik Yang Harus Anda Ketahui

Seperti yang ditunjukkan Reuters, pertumbuhan pendapatan dibandingkan dengan 4,7% pada tahun 2020. UMG juga mengatakan bahwa mereka berencana untuk membagikan setengah dari keuntungannya sebagai dividen kepada pemegang saham di masa depan. “Saya percaya bahwa kita berada di awal siklus baru, gelombang pertumbuhan baru,” kata ketua dan CEO Sir Lucian Grainge.

Yang mungkin hanya meningkatkan panggilan dari sektor artis agar UMG mengikuti Sony Music dalam mengarahkan sebagian dari pendapatan ini ke musisi yang kontraknya membuat mereka mendapatkan sedikit dari ledakan streaming yang memicu pertumbuhan UMG.

Prospektus UMG mengungkapkan rincian lebih lanjut tentang rincian pendapatannya, Universal Music Group sedang mempersiapkan listing publiknya, dan itu berarti prospektus setebal 306 halaman bagi investor, jurnalis, dan industri musik yang lebih luas untuk diteliti. Ini berguna, karena bagi mereka yang memiliki stamina, ada beberapa informasi yang lebih terperinci tentang bagaimana pendapatan UMG dipecah daripada yang biasa kita dapatkan di hasil keuangan perusahaan induk Vivendi.

Misalnya, UMG mengungkapkan bahwa musik katalog – yang didefinisikan sebagai sesuatu yang lebih tua dari tiga tahun – menyumbang 54% dari pendapatan musik yang direkam pada tahun 2020. Dari pendapatan keseluruhan itu, 49% berasal dari Amerika Utara, 30% dari Eropa, 14% dari Asia dan 3% dari Amerika Latin.

Sementara itu: “Tidak ada artis tunggal yang menyumbang lebih dari 1%, dan 50 artis teratas hanya menyumbang 23%, dari pendapatan musik UMG yang tercatat pada tahun 2020.”

UMG juga mengatakan bahwa 95% dari pendapatan digitalnya berasal dari 50 mitra layanan digital teratasnya. Ada juga lonjakan penting dalam pengeluaran UMG untuk ‘uang muka untuk artis dan pemilik repertoar’, yang tumbuh dari €448 juta pada 2018 menjadi €653 juta pada 2019, kemudian €941 juta pada 2020.

Pendapatan musik UMG yang tercatat telah tumbuh 29,7% tahun-ke-tahun, Perusahaan induk Universal Music, Vivendi, menerbitkan hasil keuangan terbarunya kemarin, termasuk angka untuk kuartal penuh terakhir UMG sebelum – jika semuanya berjalan sesuai rencana – go public. Anda dapat melihat semua data di sini dalam presentasi investor Vivendi .

Secara keseluruhan, pendapatan UMG tumbuh sebesar 25,5% tahun-ke-tahun pada kuartal kedua tahun 2021 menjadi €2,02 miliar (sekitar $2,4 miliar), termasuk lonjakan 29,7% dalam pendapatan rekaman musik perusahaan menjadi €1,65 miliar. Dalam hal itu, pendapatan dari langganan dan streaming juga tumbuh 29,7% menjadi €1,12 miliar, dan dengan demikian sekarang menyumbang lebih dari dua pertiga dari pendapatan musik rekaman UMG secara keseluruhan.

UMG juga melihat rebound Covid untuk penjualan fisik: naik 72,6% tahun-ke-tahun, meskipun menjadi €250 juta. Pertumbuhan divisi penerbitan UMG jauh lebih dangkal: naik 1,2% menjadi €293 juta tahun-ke-tahun.

Semua ini adalah kumpulan data yang sangat bagus untuk dibawa ke pasar publik, meskipun pada saat yang sama, kemungkinan akan menimbulkan kemarahan baru dari para juru kampanye yang telah menargetkan praktik bisnis label besar.

Berikut 3 Tipe Label Rekaman Musik Yang Harus Anda Ketahui
Berita Label Music

Berikut 3 Tipe Label Rekaman Musik Yang Harus Anda Ketahui

Berikut 3 Tipe Label Rekaman Musik Yang Harus Anda Ketahui – Bercita- cita jadi musisi terkenal Indonesia? Nah, saat sebelum masuk dapur rekaman, mendingan tahu dahulu sebagian tipe Label Rekaman Musik yang terdapat. Serta selanjutnya datanya.

Berikut 3 Tipe Label Rekaman Musik Yang Harus Anda Ketahui

Berikut 3 Tipe Label Rekaman Musik Yang Harus Anda Ketahui

u-cover – Sebelum mangulas mengenai ketiga tipe Label Rekaman Musik, terdapat bagusnya sih memanglah kalian tahu dahulu dengan cara lebih rinci hal Label rekaman serta peranannnya dalam dunia Musik.

Baca juga : Label Big Hit Dan Universal Music Bekerjasama Untuk Meluncurkan Boyband Terbaru

Sebagian musisi biasa ataupun terkini dalam dunia Musik cuma menyangka kalau, Label rekaman merupakan tempat memproduksi sampai akhir sesuatu lagu yang dilahirkan. Memanglah betul sih asumsi itu, tetapi dengan cara lebih besar, guna Label rekaman enggak cuma sekeliling itu saja loh. Malahan lebih dari yang dicerminkan.

Pada biasanya, Label rekaman ialah media menjual Musik serta film dari seseorang musisi, sekalian melaksanakan perekrutan bintang film terkini, ataupun memutuskan hak membuat kepada buatan dari musisi Labela.

Sebagian Label Rekaman Musik pula menata mengenai biaya bayaran lagu serta peredarannya di aplikasi streaming Musik. Apalagi, terdapat pula Label rekaman yang mendanai on air radio serta tour buat musisinya menjual lagu buatan Labela.

Nah mulanya telah sedikit diulas hal apa itu Label rekaman, di nilai ini saat ini CekAja akan menguraikan lebih lanjut hal tipe- tipe Label Rekaman Musik. Check this out!

1. Major Label

Tipe Label Rekaman Musik yang awal merupakan Major Label. Ini merupakan Label rekaman yang umumnya dipunyai oleh pebisnis profesional, sebab anggaran yang dipunyai mestilah besar, paling utama dikala hendak memopulerkan musisi.

Di dasar lindungan Major Label, seseorang musisi tidak cuma dibantu buat memproduksi lagu atau melaksanakan rekaman. Tetapi pula hendak dibantu dari bidang pemasaran, tercantum pula aktivitas advertensi di dalamnya.

Sedangkan menyoal sarana, Major Label pula tercantum yang komplit, mulai dari tempat bimbingan, basecamp semacam rumah ataupun kondominium, sampai alat- alat cagak pekerjaan.

Walaupun profitabel, namun terletak di tangan Major Label pula akan membuat kalian tidak memperoleh seluruhnya profit dari hasil kerjamu.

Karena esoknya, owner Label rekamanlah yang memperoleh profit lebih besar dibanding para musisi, mengenang seluruh sarana yang sudah diserahkan oleh sang Label rekaman.

Tidak cuma itu saja, Major Label juga umumnya mempunyai aturan- aturan khusus yang otomatis hendak memastikan arah pekerjaan si musisi.

Perihal ini serupa berlakunya dikala seseorang musisi hendak membuat single ataupun album, di mana independensi berekspreksi sedang diatur oleh Label rekaman.

Ilustrasi Major Label: Umum Music, Warner Music, Sony Music Entertainment, Trinity Optima Production( lokal)

Baca juga : Mecano : Grup Musik Pop Spanyol Tersukses Sepanjang Sejarah

2. Independent Label

Tidak hanya Major Label, terdapat pula tipe Label Rekaman Musik yang lain yang diketahui dengan sebutan Independent Label.

Semacam namanya, Independent Label merupakan sesuatu industri rekaman Musik dengan jaringan penyaluran sendiri ataupun dalam arti kecil, serta tidak serupa dengan Major Label.

Sebagian data yang diterima CekAja hal Independent Label, mengatakan kalau dapur rekaman ini membagikan seluruhnya pemasukan pada seseorang musisi, serta tanpa dipecah dengan pihak manajemen Label.

Tidak cuma itu saja, masing- masing musisi juga diserahkan independensi tanpa terdapatnya aturan- aturan khusus dari manajemen, alhasil dapat dikatakan arah pekerjaan si musisi didetetapkan sendiri oleh dirinya.

Kemudian, buat hal pembuatan lagu sampai era produksinya, Independent Label mengarah melepaskan para artisnya buat berkreasi begitu juga yang di idamkan. Inilah yang melainkan Independent Label dengan Major Label.

Tetapi, begitu juga dapur rekaman pada biasanya, berkerja melalui Independent Label juga tampaknya mempunyai kekurangan tertentu.

Salah satunya semacam terbatasnya penikmat Musik sebab minimnya penyaluran serta advertensi yang dicoba.

Ilustrasi Independent Label: Kolibi Rekords, Nanaba Records, Leeds Records, Tandem Tapes, Elevation Records.

3. Net Label

Tipe Label Rekaman Musik yang terakhir merupakan Net Label. Ini merupakan tipe Label Rekaman Musik virtual, di mana pembagian lagu kepunyaan si musisi dicoba dengan cara digital.

Kedatangan Net Label sendiri dikira selaku warna terkini dalam dunia Musik.

Labela( para musisi) memakai pelayanan Net Label umumnya buat kebutuhan penyaluran sekalian advertensi, di mana penikmat Musik bisa mengunduh lagu para musisi dengan cara leluasa serta sah.

Sebab dengan cara digital, hingga advertensi yang dicoba juga lebih banyak lewat sosial alat, semacam Facebook, Instagram, YouTube, sampai Soundcloud.

Satu perbandingan besar antara Net Label dengan tipe Label Rekaman Musik yang lain, ialah Net Label biasanya tidak memproduksi album, melainkan cuma buat alat pembagian sekalian advertensi.

Tidak cuma itu saja, sebagian pebisnis pula banyak yang berpikiran kalau Net Label tercantum dapur rekaman non- profit.

Karena. tujuan penting Labela merupakan memberitahukan para musisi yang telah menciptakan buatan, tidak perduli permasalahan laris ataupun tidaknya Musik itu.

Ilustrasi Net Label: Kosmic Gratis Music Foundation( 1991- 1999), Yesnowave Music serta StoneAge Records( lokal)

Nah, itu ia data hal tipe- tipe Label Rekaman Musik pada biasanya.

Kalian terpikat buat berupaya yang mana? Ataupun bisa jadi kalian malah mau berupaya bidang usaha Label Musik?

Ingin Coba Bidang usaha Label Rekaman?

Mengawali bidang usaha Label Rekaman Musik tidak terdapat salahnya buat dicoba, terlebih bila kalian amat menggemari dunia Musik.

Mana ketahui dari bidang usaha ini, kalian bisa‘ melahirkan’ bintang- bintang terkini dengan mutu suara serta penampilan terbaik.

Nah, buat menciptakan angan- anganmu itu, pasti diperlukan modal upaya, bukan?

Jika tipe Label Rekaman Musik yang mau kalian buka merupakan Major Label, hingga modal yang dibutuhkan amat banyak. Beda perihalnya dengan Independent Label atau Net Label.

Lebih baik buat prefiks, coba saja dahulu Label rekaman sederhana semacam Independent Label. Karena, modal yang diperlukan pula enggak sangat besar.

Label Big Hit Dan Universal Music Bekerjasama Untuk Meluncurkan Boyband Terbaru
Berita Berita Musik Label Music

Label Big Hit Dan Universal Music Bekerjasama Untuk Meluncurkan Boyband Terbaru

Label Big Hit Dan Universal Music Bekerjasama Untuk Meluncurkan Boyband Terbaru – Pemberitahuan besar! Big Hit Entertainment serta Universal Music Group sudah akur bersinergi serta bekerja sama buat meluncurkan boygroup ataupun boyband terkini dengan cara garis besar!

Label Big Hit Dan Universal Music Bekerjasama Untuk Meluncurkan Boyband Terbaru

Label Big Hit Dan Universal Music Bekerjasama Untuk Meluncurkan Boyband Terbaru

u-cover – Pada 18 Februari kemudian, kedua industri nada nama lain major merek itu membuat pemberitahuan bersama mengenai kemitraan penting mereka, yang baru- baru ini diawali dengan kegiatan serupa mereka buat menghasilkan VenewLive( program live streaming digital yang dipakai Big Hit buat konser online) selaku program garis besar.

Baca juga : Sony Music Memberli Som Livre Label Rekaman Lokal Terbesar di Brazil Dengan Nilai $255M

Dalam film yang menunjukkan pimpinan serta CEO Universal Music Group Lucian Grainge, pimpinan serta CEO Big Hit Entertainment Abang Sang Hyuk, serta CEO garis besar Big Hit Entertainment Lenzo Yoon( Yoon Seok Joon), kedua industri itu dengan cara sah memublikasikan kalau mereka hendak mengawali“ cetak biru debut bintang film garis besar” yang hendak mengaitkan program audisi.

Lenzo Yoon melaporkan,“ Bersama dengan Universal Music Group, Big Hit Entertainment hendak mendebutkan boygroup terkini yang hendak aktif di pentas garis besar. Kita hendak memilah badan grupnya lewat audisi garis besar, serta kita bermaksud buat memberitakan program audisi ini dengan kawan kerja alat Amerika Sindikat( AS) pada tahun 2022″.

Lenzo Yoon setelah itu memastikan kalau Big Hit hendak ditugaskan buat melatih para bintang film, sedangkan Universal Music Group hendak memproduksi program audisi dengan kawan kerja alat AS.

“ Dalam cetak biru ini, Big Hit Entertainment hendak bertanggung jawab buat menciptakan serta melatih bintang film, penciptaan konten penggemar, serta komunikasi dengan penggemar lewat Weverse,” nyata Lenzo Yoon.“ Menggunakan jaringan lokal mereka yang kokoh, Universal Music Group hendak bertanggung jawab atas penciptaan nada, penyaluran garis besar, serta memproduksi program audisi dengan kawan kerja alat AS”.

Kekasih setelah itu meningkatkan,“ Sesuatu upaya patungan yang berkantor pusat di Los Angeles hendak berperan selaku merek yang memantau tim terkini ini. Big Hit hendak bertugas serupa dengan Universal Music Group lewat Big Hit America, agen AS kita”.

“ Semacam yang Kamu tahu, Universal Music Group menunjukkan cakupan nada yang besar,” tutur Lenzo Yoon. Mereka mempunyai jaringan kokoh dari produser serta komposer terbaik bumi, keahlian penciptaan, serta kemampuan penjualan. Begitu pula, Big Hit merupakan industri yang sangat bisa menciptakan‘ style K- pop’ yang dicintai oleh penggemar nada di semua bumi. Kedua industri ini hendak mengoptimalkan sinergi kita dengan tiap- tiap berpusat pada aspek kelebihan kita. Penggemar nada di semua bumi hendak bisa merasakan kelahiran tim yang belum sempat terdapat tadinya yang memadukan keahlian terdahulu bumi”.

Apakah kamu bergairah buat mensupport boyband serta program audisi terkini ini? Sharing dong dengan kita di kolom pendapat di dasar, serta silakan ikuti film pemberitahuan komplit kemitraan Big Hit Entertainment serta Universal Music Group selanjutnya ini.

Big Hit Labels memublikasikan kalau mereka hendak meluncurkan boy group terkini dalam kemitraan dengan Universal Music Group. Big Hit Entertainment dengan cara sah memublikasikan cetak biru bersama pada kegiatan pengajuan bersama Big Hit Labels serta Universal Music Group, yang ditayangkan langsung di program live streaming digital VenewLive pada kemarin, Rabu( 17/ 2).

Sir Lucian Grange, pimpinan serta CEO Universal Music Group, melaporkan,” Universal Music Group serta Big Hit hendak mendirikan upaya patungan buat menunjukkan cetak biru bintang film garis besar”. Ia pula mengatakan kalau bintang film di dasar Universal Music Group hendak berasosiasi dengan program alat Big Hit Entertainment, jadi penggemar bisa jadi memandang bintang film semacam Taylor Swift, Drake, Billie Eilish, Ariana Grande, serta yang lain di program semacam Weverse.

Abang Sang Hyuk, pimpinan serta CEO Big Hit Entertainment, meningkatkan,” Mendirikan upaya patungan serta melaksanakan bermacam cetak biru garis besar dengan Universal Music Group betul- betul sesuatu martabat. Akibat Universal Music Group, dan kemampuan yang terhimpun di pasar nada bumi digabungkan dengan gagasan serta inovasi perintis Big Hit Entertainment, hendak membolehkan hasil yang tadinya tidak terbayangkan”.

Kerjasama terkini Bighit Entertainment serta Universal Music Group dibeberkan lewat suatu pertemuan yang ditayangkan langsung lewat program streaming digital, VenewLive. Nampak 2 CEO Abang Sang Hyuk serta Lenzo Yoon( Yoon Seok Joon) dari BigHit sekalian Lucian Grainge, arahan Universal Music Group.

Dituturkan kalau Bighit Entertainment serta Universal Music Group hendak mengawali suatu cetak biru garis besar yang mengaitkan program audisi buat membuat boyband terkini. Program audisi sendiri direncanakan hendak berekanan dengan stasiun penayangan di Amerika Sindikat.

“ Bersama dengan Universal Music Group, BigHit Entertainment hendak mendebutkan boy group terkini yang hendak aktif di pentas garis besar. Kita hendak memilah member lewat audisi garis besar, serta kita bermaksud buat memberitakan program audisi ini dengan kawan kerja alat AS pada tahun 2022,” kata Lenzo Yoon, diambil oleh IntipSeleb pada Kamis, 18 Februari 2021.

Esoknya, Universal Music Group hendak bertanggung jawab buat memproduksi program audisi dengan kawan kerja alat Amerika. Sebaliknya BigHit Entertainment ditugaskan buat melatih para calon bintang film yang hendak debut dalam boyband terkini itu.

” Dalam cetak biru ini, BigHit Entertainment hendak bertanggung jawab buat menciptakan serta melatih bintang film, memproduksi konten buat penggemar, serta menolong mereka buat berbicara dengan penggemar lewat Weverse,” nyata Lenzo Yoon.

Weverse sendiri ialah komunitas penggemar yang dikeluarkan oleh BigHit, yang mana bisa menjangkau lebih banyak penggemar garis besar. Tidak hanya itu, Universal Music Group sedia jadi agen buat penyebaran pemasaran dengan kantor pusat berada di Los Angeles, California, Amerika Sindikat.

“ Menggunakan jaringan lokal mereka yang kokoh, Universal Music Group hendak bertanggung jawab atas penciptaan nada, penyaluran garis besar, serta memproduksi program audisi dengan kawan kerja alat Amerika Sindikat. Buat kerjasama ini, kantor pusat hendak berada di Los Angeles, serta berperan selaku merek yang memantau tim terkini. BigHit hendak bertugas serupa dengan Universal Music Group lewat BigHit America, agen AS kita,” sambungnya.

Ini hendak jadi cetak biru besar kedua untuk BigHit Entertainment dengan Universal Music Group sejauh tahun 2021. Tadinya, kedua industri sudah merancang peresmian program streaming VenewLive, yang pula mengait YG Entertainment serta Kiswe.

Buat pembuatan boyband terkini, determinasi member hendak dicoba lewat program audisi yang ditayangkan dengan cara garis besar sekalian bertugas serupa dengan stasiun penayangan di Amerika Sindikat. Esoknya, barisan member boyband terkini hendak menempuh era training di Bighit Entertainment. Sebaliknya Universal Music Group lebih berpusat dalam pembagian konten supaya dapat dinikmati oleh para penggemar semua bumi.

Dikala ini, BigHit Entertainment menaungi 2 tim penting, BTS serta TXT. Setelah itu, munculah BigHit Labels yang melingkupi anak industri serta agensi yang sudah diakuisi oleh BigHit tercantum Pledis Entertainment, Source Music, dan Belift Lab. Barisan artisnya antara lain SEVENTEEN, NU’ EST, GFRIEND, serta ENHYPEN.

Dengan begitu, BigHit Entertainment serta Universal Music Group( UMG) dengan cara sah berasosiasi buat mendebutkan boyband terkini bernilai garis besar. Kedua industri ini esoknya hendak mempunyai kedudukan tiap- tiap dalam cara pembuatan tim. Program audisi sendiri dijadwalkan mulai tahun 2022 kelak.

Sony Music Memberli Som Livre Label Rekaman Lokal Terbesar di Brazil Dengan Nilai $255M
Berita Label Music

Sony Music Memberli Som Livre Label Rekaman Lokal Terbesar di Brazil Dengan Nilai $255M

Sony Music Memberli Som Livre Label Rekaman Lokal Terbesar di Brazil Dengan Nilai $255M – ‘Sony Music Entertainment akan mengakuisisi perusahaan musik independen Brasil Som Livre’ adalah berita utama untuk kesepakatan terbaru label besar tersebut.

Sony Music Memberli Som Livre Label Rekaman Lokal Terbesar di Brazil Dengan Nilai $255M

Sony Music Memberli Som Livre Label Rekaman Lokal Terbesar di Brazil Dengan Nilai $255M

u-cover – Namun, ini adalah tanda definisi independensi yang lancar bahwa Sony sebenarnya membeli label dari pemiliknya yang sudah ada: perusahaan telekomunikasi raksasa Amerika Latin Globo, yang mendirikannya pada tahun 1969.

Baca juga : 11 Label Musik Yang Berhasil Di Dirikan Oleh Musisi

Sony Music mengatakan berencana untuk menjalankan Som Livre sebagai “pusat kreatif baru yang berdiri sendiri” dalam grupnya, merekrut artis serta menyediakan layanan label. Kesepakatan itu juga akan membawa festival musik populer Sertanejo Festeja dan lengan distribusi Fluve di bawah sayap Sony Music.

Brasil adalah pasar musik rekaman terbesar ke-11 di dunia tahun lalu menurut IFPI, dengan pendapatan $306,4 juta – pertumbuhan 24,5% dari 2019, dengan streaming menyumbang 83,7% dari pendapatan itu.

Bulan lalu, MBW meramalkan bahwa Som Livre, pemilik label rekaman kelahiran domestik terbesar di Brasil, akan diakuisisi oleh sebuah perusahaan musik besar.

Sumber kami memberi tahu kami bahwa harga kesepakatan itu kemungkinan akan mencapai sekitar $250 juta hingga $300 juta, dan bahwa ketiga perusahaan besar itu telah menendang ban perusahaan.

Sekarang kita tahu siapa yang mendapatkannya: Sony Music Entertainment hari ini (1 April) mengkonfirmasi bahwa mereka telah menyetujui kesepakatan untuk mengakuisisi Som Livre dengan biaya yang belum diungkapkan.

(Kami tetap berpegang pada prediksi kami tentang harga kesepakatan rata-rata.)

UPDATE: Sony telah mengkonfirmasi dalam pengajuan SEC bahwa harga pembelian untuk Som Livre adalah BRL 1,438 miliar (sekitar USD $255 juta).

Selama kesepakatan melewati persetujuan peraturan, Sony Music akan membeli Som Livre dari induknya saat ini, grup Globo.

Di samping label rekamannya, Som Livre juga menjalankan operasi tambahan dalam penerbitan musik, acara langsung, dan distribusi.

Di sisi label, ini adalah rumah bagi banyak artis paling populer di Brasil termasuk Marilia Mendonça (yang saluran YouTube – nya telah ditonton lebih dari 13 miliar kali), ditambah Jorge & Mateus, Wesley Safadão, dan Lexa.

Rob Stringer , Ketua, Sony Music Group berkata, “Kami senang bisa berinvestasi di Som Livre dan memperluas hubungan kami yang ada dengan perusahaan khusus ini.

“Brasil adalah salah satu pasar musik yang berkembang paling dinamis dan kompetitif di dunia dan kami akan memberikan peluang besar bagi para pembuat konten melalui visi bersama kami.”

Setelah akuisisi, Sony mengatakan bahwa Som Livre akan menjadi “pusat kreatif baru yang berdiri sendiri di dalam Sony Music” dan akan “terus menandatangani, mengembangkan, dan memasarkan daftar bakatnya sendiri dan menyediakan berbagai label dan penawaran layanan yang beragam. kepada komunitas musik Brasil”.

“BRASIL ADALAH SALAH SATU PASAR MUSIK YANG BERKEMBANG PALING DINAMIS DAN KOMPETITIF DI DUNIA DAN KAMI AKAN MEMBERIKAN PELUANG BESAR BAGI PARA PEMBUAT KONTEN MELALUI VISI BERSAMA KAMI.” ujar ROB STRINGER, SONY MUSIC

Kesepakatan itu akan membangun hubungan jangka panjang antara Som Livre dan The Orchard , perusahaan distribusi musik independen Sony Music.

Marcelo Soares akan tetap menjadi CEO Som Livre setelah pembelian tersebut.

Soares berkata: “Som Livre telah menjalankan 50 tahun yang hebat sebagai perusahaan Globo. Dukungan Globo adalah kunci pertumbuhan Som Livre, terutama selama dekade terakhir ketika kami membangun bisnis hingga seperti sekarang ini.

“Saat menghadapi masa depan sekarang dan melihat semua peluang di depan, sangat menyenangkan mengetahui bahwa kami akan memiliki Sony Music bersama kami. Kami sekali lagi berada di tempat yang tepat untuk memberikan kemungkinan pengembangan karir terbaik bagi artis dan karyawan kami.

“Saya sangat berterima kasih atas semua yang kami capai dengan Globo, dan berharap untuk memulai era baru ini dengan Sony Music.”

“SAAT MENGHADAPI MASA DEPAN SEKARANG DAN MELIHAT SEMUA PELUANG DI DEPAN, SANGAT MENYENANGKAN MENGETAHUI BAHWA KAMI AKAN MEMILIKI SONY MUSIC BERSAMA KAMI.” ujar MARCELO SOARES, SOM LIVRE

Baca juga : Musisi Terkenal Pada Tahun 1984, The Police Band

Afo Verde, Chairman & CEO, Sony Music Latin Iberia mengatakan, “Som Livre adalah rumah bagi beberapa artis Brasil paling kreatif dan memiliki rekam jejak selama satu dekade dalam pengembangan musik bahasa lokal yang penting. Kami berdua percaya pada strategi ramah seniman dan secara kolektif kami akan memberikan pendekatan inovatif ke pasar Brasil dan seluruh wilayah Latin.”

Brad Navin, CEO, The Orchard berkata, “The Orchard dan Som Livre telah bekerja sama selama bertahun-tahun, memperkenalkan artis mani mereka kepada penggemar musik di seluruh dunia. Kami bersemangat untuk melanjutkan dan memperluas kemitraan kami seiring dengan komitmen Perusahaan untuk berinvestasi di pasar musik Brasil yang dinamis.”

Jorge Nóbrega, CEO Globo mengatakan, “Kami sangat senang telah menemukan di Sony Music rumah baru untuk Som Livre, bisnis yang lahir dan besar di dalam Globo, dan yang selalu sangat kami sayangi. Som Livre telah memproduksi dan mengeluarkan musik dengan Globo selama setengah abad terakhir, ini adalah babak penting dalam sejarah Globo.

“Kami ingin memastikan bahwa kesepakatan ini akan mempertahankan semua yang diwakili Som Livre untuk rakyat Brasil. Sejak awal pembicaraan, kami melihat tingkat profesionalisme, minat, dan rasa hormat yang tinggi dari Sony Music yang menjadikannya pasangan yang sempurna untuk Som Livre. Saya berharap Sony Music dan Som Livre lebih sukses selama bertahun-tahun.”

Berita hari ini datang dua bulan setelah Sony Music mengumumkan telah menyetujui kesepakatan senilai $430 juta untuk mengakuisisi AWAL dan Kobalt Neighboring Rights dari Kobalt.

Itu juga terjadi pada minggu yang sama ketika perusahaan Sony Music Group lainnya – Sony Music Publishing – mengumumkan bahwa mereka mengakuisisi katalog lagu evergreen Paul Simon dalam kesepakatan lain yang dianggap mencapai sembilan angka. (Adakah orang lain yang merasa Sony menganggap serius akuisisi hak musik ini pada tahun 2021?)

Brasil dipahami sebagai pasar musik rekaman terbesar kesebelas di dunia, menurut data IFPI terbaru

11 Label Musik Yang Berhasil Di Dirikan Oleh Musisi
Musik

11 Label Musik Yang Berhasil Di Dirikan Oleh Musisi

11 Label Musik Yang Berhasil Di Dirikan Oleh Musisi – Banyak label record yang dijalankan oleh pemusik seperti ‘vanity label’, tetapi beberapa label penting di antaranya telah memelopori hak-hak artis di industri musik. Sebagai artis record Superstar dimulai, tidak butuh waktu lama bagi musisi populer untuk menginginkan musik mereka sendiri. Musisi yang lebih pintar mulai mengambil inisiatif dan, tak lama setelah itu, label record artis telah menjadi hal biasa.

11 Label Musik Yang Berhasil Di Dirikan Oleh Musisi

11 Label record Yang Berhasil Di Dirikan Oleh Musisi

u-cover – Tetapi sementara banyak dari musisi tidak lebih dari vanity label, ada banyak label record yang berhasil dikelola oleh musisi. Selanjutnya merupakan 11 label record terbaik yang dijalani oleh musisi.

Baca juga : 5 Major Lebel Terbaik Saat Ini Yang Pastinya Kalian Tahu

– Reprise( Frank Sinatra)

Pada dini tahun’ 60- an, Frank Sinatra jadi bintang film awal dengan kegagahan, akibat serta intelek buat mengemudikan kariernya sendiri. Sehabis kandas membeli Verve Records dari Norman Granz, Sinatra menyudahi salah satunya metode ia dapat menikmati pengawasan inovatif yang ia dambakan merupakan dengan mendirikan labelnya sendiri, meluncurkannya pada tahun 1960 dengan single“ The Second Time Around.”

Serta Sinatra terpikat buat mengedarkan perasaan independensi berseni dengan sahabatnya, mengait Sammy Davis Jr, Rosemary Clooney serta Dean Martin ke dalam keluarga Reprise.

Tetapi, bayaran operasional record teruji jadi titik berat keuangan; Warner Bros memandang peluang buat mengutip ganti daya bintang besar Sinatra serta membeli 2 pertiga saham label pada tahun 1963.

Frank menemukan bangku di badan Warners- Reprise serta Reprise juga terbantu, serta setelahnya berpindah jadi label besar, yang mengait serta membesarkan artis- artis selevel Joni Mitchell, Jimi Hendrix, Captain Beefheart, The Meters serta Neil Young.

– Tangerine( Ray Charles)

Kala berasosiasi dengan ABC Records sehabis mencatatkan serangkaian kesuksesan di Atlantic yang melambung dengan“ What I’ d Say,” Ray Charles sukses membicarakan perjanjian yang amat profitabel untuk bintang film dikala itu.

Tidak hanya tingkatan bayaran yang bagus, ABC menawarkan untuk hasil, kepemilikan atas record masternya serta peluang mendirikan label buat mengeluarkan nada buatan Charles serta kolaboratornya.

Sedangkan banyak dari single yang diluncurkan melalui labelnya jadi pengisi lantai tarian soul yang amat difavoritkan di Utara( dari artis- artis semacam George Byrd serta Ike And Tina Turner), Tangerine pula menciptakan ruang buat lagu- lagu pilu dari Jimmy Scott serta sebagian lagu jazz brilian dari John Anderson serta Angkatan laut(AL) Grey.

– Apple( The Beatles)

Apple bisa jadi diawali dengan buah pikiran sempurna mengenai independensi inovatif(“ Kita berambisi bisa membuat suatu yang leluasa, di mana banyak orang dapat tiba serta berkreasi serta record,” tutur John Lennon), namun besarnya atensi di dekat apa juga yang dicoba The Beatles, bersama dengan catatan kontak labela yang jauh, menghasilkan Apple selaku salah satu label record sangat populer yang diatur oleh musisi.

Antara tahun 1968 serta 1973, Apple mengeluarkan lebih dari 50 single serta lebih dari 2 dua belas buah album oleh artis- artis yang ditarik The Beatles ke label ini( dan album solo berarti dari tiap- tiap personil The Beatles), melontarkan karir anak ajar Paul McCartney, Mary Hopkin, Badfinger serta penyanyi- penulis lagu James Taylor, sekalian sediakan rumah untuk bintang film kesukaan lama band semacam Ronnie Spector serta Jackie Lomax.

– Bizarre/ Straight/ DiscReet( Frank Zappa)

Dalam tanya jawab tahun 1987 dengan The Cutting Edge MTV, Frank Zappa menilik kembali ke tahun’ 60- an.“ Satu perihal yang memanglah terjalin, merupakan direkamnya serta dirilisnya sebagian nada yang karakternya tidak lazim serta eksperimental,” tutur Zappa.

Baginya, bos- bos label dikala itu merupakan“ laki- laki berumur yang kegemaran mengisap serutu yang memandang produk serta mengatakan,‘ Aku tidak ketahui. Siapa yang ketahui apa itu? Rekam, luncurkan. Jika itu laris, ok!’”

Baca juga : Sejarah dan Subgenre Dari genre Musik Gospel

Tetapi bukan cuma banyak orang berarti di label besar saja yang melaksanakan itu; label Zappa—dimulai dengan Bizarre di 1968, disusul dengan pembuatan Straight di tahun selanjutnya serta, di 1973, DiscReet—menunjukkan rasa petualangan yang serupa.

Artis- artis semacam Alice Cooper, Regu Buckley, Captain Beefheart, Wild Man Fischer serta Lenny Bruce dibesarkan oleh Zappa, jadi outlet lain buat daya cipta laki- laki berkumis tebal ini.

– Paisley Park/ NPG( Prince)

Di pucuk tahap kejayaannya, Prince memiliki sedemikian itu banyak ilham alhasil beliau butuh meluncurkan serangkaian band cetak biru sambilan buat labelam gagasan itu.

Walaupun didistribusikan oleh Warner Bros, Paisley Park merupakan label in- house Prince, logonya timbul di album- album klasik Prince semacam Ambalan serta Sign“ O” The Times, bersama sebagian buatan sambilannya, buat artis- artis semacam The Family, Sheila E serta Jill Jones.

Kala gagasan Prince mulai berkurang, pengawasan mutu Paisley Park juga menyusut. Pada dini tahun’ 90- an, pertengkarannya dengan Warner Bros yang amat diterbitkan membuat industri benih itu menarik dukungannya.

Tidak gentar, Prince menunjuk ke era depan buat label record yang dijalani oleh musisi, dengan meluncurkan label lain, NPG Records, di mana ia memulai antaran lewat pos serta penyaluran internet yang didorong oleh bintang film di tahun’ 90- an serta 2000- an.

– Merge( Superchunk)

Keinginan amat kerap jadi pangkal dari penemuan—itulah penyebabnya terdapat sedemikian itu banyak label record yang diatur oleh musisi. Merge dibuat pada 1989 oleh Laura Balance serta MacMcCaughan( personil band indie asal Durham, North Carolina, Superchunk) selaku metode mengeluarkan nada buatan band serta sahabat labela. Pada 2010, labela mendapatkan album Nomor. 1 di Billboard dalam wujud The Suburbs dari Arcade Fire.

Tadinya labela sudah mengeluarkan sebagian album berarti dari sebagian dasawarsa terakhir( 69 Love Songs dari The Magnetic Fields, Nixon dari Lambchop, In The Aeroplane Berlebihan The Sea dari Neutral Milk Penginapan, Funeral dari Arcade Fire) sembari menjaga fokus‘ ramah bintang film’ yang berikan opini sedang banyak nada lain yang hendak tiba.

– Maverick( Madonna)

Di 1992, tidak terdapat tutur salah buat apa juga yang dicoba Madonna. Album sanggar terakhirnya, Like A Prayer di 1989, merupakan salah satu album yang mendeskripsikan era itu, sebaliknya The Immaculate Collection di 1990 senantiasa jadi kumpulan terlaris yang diluncurkan oleh bintang film solo.

Tetapi, pada peluncurannya, banyak yang menyangka label Warners yang ikut beliau dirikan, Maverick, selaku kebegoan yang memanjakan; suatu label elegan yang didesain buat memalsukan kepribadian abdi si Material Girl yang ditata sendiri.

Pastinya, Madonna telah lama meyakinkan ia merupakan wujud yang harus diperhitungkan, serta label ini dengan kilat berpindah jadi label berhasil dengan album- album yang amat disukai dari Alanis Morrissette, The Prodigy serta Deftones.

– Grand Royal( Beastie Boys)

Jika, pada pucuk keajaiban labela, kalian berkata Beastie Boys—trio di balik album rap terlaris tahun’ 80- an, Licensed To Ill—akan menghabiskan beberapa besar tahun’ 90- an selaku simbol yang memutuskan standar, banyak orang bisa jadi hendak mempersoalkan kewarasanmu.

Tetapi sehabis melepaskan sedi- segi yang lebih suram dari aspek labela serta mengeluarkan serangkaian album yang terus menjadi mutahir serta bergengsi, status labela bertambah cepat, serta cuma dibantu oleh peresmian Grand Royal.

Dari tahun 1992 sampai 2001, para pengikut label mendapatkan pengetahuan mengenai kecondongan eklektik labela—boho hip- pop versi Luscious Jackson, punk manis dari Bus, lagu- lagu riang Sean Lennon, style hyper- hardcore Atari Teenage Riot. Memandang ke balik, label ini memanglah terkesan abstrak, namun terdapat banyak buatan baik yang dapat ditemui.

– Roc- A- Fella Records( Jay Z)

Amat luar lazim mengenali salah satu label record sangat penting yang diatur oleh musisi terlahir dikala musisi itu mengalami kesusahan.

Sehabis kandas menarik atensi label- label besar, Shawn“ Jay Z” Carter—bersama dengan Kareem“ Biggs” Burke serta Damon“ Dame” Dash—mendirikan Roc- A- Fella buat mengeluarkan album debut Jay di 1996, Reasonable Doubt. Sedemikian itu informasi terhambur, label- label besar mulai berdatangan serta Def Jam menawarkan kontrak pada Menyewa, yang mana dijawabnya dengan:“ Aku mempunyai industri tempat aku nge- rap.”

Siasat tanpa komprominya juga sukses. Ternyata berasosiasi dengan Def Jam, Jay Z serta rekan- rekan pendirinya menjual separuh dari Roc- A- Fella ke labela pada 1997.

Tahun- tahun selanjutnya menampilkan Roc- A- Fella selaku daya besar, mengeluarkan album- album yang mendefinisi jenis serta masa serta membagikan keberhasilan menguntungkan sembari senantiasa terletak di akhir cengkal hip- hop. Karya- karya terbaiknya tercantum album- album yang tidak tersaingi dari Kanye West, Beanie Siegal, Asi’ ron… serta, pasti saja, atasan label ini sendiri.

– Third Man( Jack White)

Sedangkan rilisan awal Third Man muncul di 1998—lewat single yang direkam Jack White“ Close Your Eyes” oleh band yang berplatform di Detroit, The Fells, sepanjang masa keberhasilan The White Stripes, The Raconteurs serta Dead Weather—pekerjaan besarnya dicoba oleh XL, di mana rilisan labela menyandang tanda“ Di dasar sertifikat khusus dari Third Man Records”.

Kemudian pada tahun 2009—ketika White membeli suatu gedung di area pabrik di selatan pusat kota Nashville, di mana ia mendirikan kantor, gerai, sanggar record serta ruang pementasan live—Third Man betul- betul meledak, dengan kilat jadi salah satu label record sangat ikonik yang dijalani oleh musisi.

Labelnya jadi besi berani untuk musisi yang lagi rekreasi buat terkumpul serta labelam single serta album live yang setelah itu diluncurkan di label ini. Tidak lama, Third Man merangkul ranah nada yang banyak di mana beliau dibentuk, menyewa artis- artis lokal semacam Margo Price serta Joshua Hedley.

Seakan perihal itu serta mengeluarkan materinya sendiri tidak lumayan, White sudah berencana mengeluarkan serangkaian paket multi- volume yang disusun dengan bagus selaku cerita pasti dari sebagian bintang film yang menginspirasinya, dari Charley Patton sampai Blind Willie McTell.

– GOOD Music( Kanye West)

Semacam yang dapat diprediksi dari salah satu bintang film sangat kontroversial pada era kita, label record Kanye West, GOOD Music, senantiasa berperan semau batin serta baru- baru ini melalaikan kebijaksanaan lama di pabrik( yang menganjurkan perilisan nada terkini dicoba dengan cara berangsur- angsur supaya penggemar tidak kilat jenuh) dengan mengeluarkan 5 album yang diproduseri West dalam hitungan sebagian minggu saja.

Serupa semacam pendirinya, GOOD Music merupakan label dengan bentuk sungguh- sungguh di era lalunya yang berarti penggemar hendak senantiasa terpikat dengan apa juga yang diperoleh berikutnya. Serta dengan rapper Clipse legendaris, Pusha T, selaku pimpinan, era depan nampak lebih bagus dari semata- mata GOOD.

5 Major Lebel Terbaik Saat Ini Yang Pastinya Kalian Tahu
Berita Musik

5 Major Lebel Terbaik Saat Ini Yang Pastinya Kalian Tahu

5 Major Lebel Terbaik Saat Ini Yang Pastinya Kalian Tahu – Saat ini ini, Indonesia telah jadi salah satu negeri yang mempunyai kemajuan yang amat cepat pada aspek nada. Perihal ini diisyarati dengan banyaknya bermunculan biduan biduan terkini yang jadi amat terkenal, banyaknya pertandingan pencarian kemampuan menyanyi yang bermunculan, melonjaknya ketertarikan warga kepada nada serta serupanya.

5 Major Lebel Terbaik Saat Ini Yang Pastinya Kalian Tahu

5 Major Lebel Terbaik Saat Ini Yang Pastinya Kalian Tahu

u-cover – Pastinya kepopuleran dari seseorang biduan tidak terbebas dari sokongan yang diserahkan oleh merek rekaman. Biduan di Indonesia juga melaksanakan rekaman cocok dengan jenis nada mereka, ilustrasinya musisi indie yang umumnya melaksanakan rekaman nada yang diucap indie merek serta untuk musisi pop umumnya melaksanakan rekaman nada yang diucap major merek. Kedua merek ini amat mempengaruhi berarti pada hasil sesuatu rekaman lagu dari si biduan, meski pastinya indie merek serta major merek mempunyai perbandingan tertentu cocok porsinya.

Baca juga : 6 Indie Label Terbaik Untuk Para Musisi Indie

Perbandingan indie merek serta major merek ini bisa diamati dari partisipasi industri besar dalam berkolaborasi dengan merek ini. Dimana buat indie merek sebab ia ialah merek yang bebas alhasil ia lebih kecil buat berkontribusi dengan industri besar, alhasil bisa dibilang kalau indie merek ini tidak mempunyai support dari industri besar serta lebih fokus pada pasar niche serta komunitas.

Perihal ini pastinya bertolak balik dengan major merek, dimana major merek ini malah partisipasi terbesarnya terasa dari industri industri besar serta sasaran penjulan nada mereka lebih ke masal ataupun ke warga besar.

Tetapi, sesungguhnya indie merek serta major merek mempunyai metode yang serupa. Buat itu berarti dikenal kalau major merek apa saja yang jadi merek rekaman terbaik yang pantas dikenal? Ikuti dibawah ini!

1. Warner Bros

Majorlabel awal yang masuk ke dalam catatan merek rekaman terbaik, ialah WarnerBros. Dimana Warner Bros. ini merupakan major merek Amerika yang dibangun padatahun 1958 selaku merek dari Warner Music Group( WMG). Warner Bros. iniditemukan oleh James Conkling, yang membagikan jenis nada yang bermacam- macam. Banyak biduan populer di luar negara yang berkolaborasi dengan major labelini, semacam Adam Lambert, Green Day, Linkin Park, Muse, Red Hot Chili Peppers, My Chemical Romance serta sedang banyak lagi.

Warner Bros. Entertainment, Inc.( diketahui pula selaku Warner Bros. Pictures, Warner Bros., wujud formalnya Warner Brothers) merupakan salah satu produser film serta tv terbanyak di bumi. Saat ini ialah anak industri dari tim Time Warner yang berpangkalan di Burbank, California, Amerika Sindikat.

Warner Bros. pula mempunyai beberapa anak industri, tercantum Warner Bros. Studios, Warner Bros. Pictures, Warner Bros. Television, Warner Bros. Animation, Warner Home Film, serta DC Comics, dan mempunyai setengah saham jaringan tv The CW.

Dibuat pada tahun 1918, Warner Bros. ialah sanggar film Amerika Sindikat ketiga tertua yang sedang bekerja, sehabis Paramount Pictures yang dibuat pada tahun 1912 di dasar julukan Famous Players, serta Umum Studios yang pula dibuat pada tahun 1912.

2. Sony Music Entertainment

Major merek kedua, ialah terdapat Sony Music Entertainment ataupun yang lebih diketahui dengan Sony Music. Sony Music ini ialah industri nada amerika yang ditemui pada tahun 1929 dengan julukan American Record Corporation. Setelah itu pada tahun 1938, namanya ditukar jadi Columbia Record Corporation. Pada tahun 1991, Columbia Record Corporation dibeli oleh industri Sony serta mengubah namanya jadi Sony Music. Michae Jackson ialah salah satu biduan yang berkolaborasi dengan major merek ini.

3. Umum Music Publishing Group

Umum Music Publishing Group ataupun yang disingkat UMPG merupakan industri nada Amerika Utara serta ialah bagian dari Umum Music Group. UMPG ini ditemui pada tahun 1972 dengan julukan yang berlainan. Tetapi, pada tahun 1998, major merek ini bertukar julukan jadi julukan merek rekaman yang saat ini diketahui dengan Umum Music Publishing Group( UMPG). Dibilang kalau UMPG ini berupakan industri nada kedua yang terbanyak, sebab sudah sukses memproduksi lagu lagu terkenal sejauh era, semacam lagu korea ialah Gangnam Gaya oleh Psy, Born to Be Wild oleh Marikh Bonfire, That Don’ t Impress Me Much oleh Shania Twain serta yang lain.

4. Island Records

Island Records ialah major merek keempat yang jadi merek rekaman terbaik. Island Records merupakan merek rekaman Jamaican- British yang bekerja selaku bagian dari Umum Music Group( UMG). Major merek ini ditemui oleh Chris Balckwell, Graeme Goodall serta Leslie Kong di Jamaika pada tahun 1959. Kemudian, pada tahun 1989, Blackwell menyudahi buat menjual merek rekaman ini pada Polygram.

Serta kesimpulannya hingga saat ini merek rekaman itu jadi anak industri dari Umum Music Group( UMG). Posisi Island Records ini terdapat di 2 negeri, ialah London, UK serta Amerika Sindikat( New York City, Santa Monica serta California). Tidak hanya berada di Inggris serta Amerika Sindikat, Island Records ini pula melebarkan sayapnya ke negera Australia. Di tiap negeri mereka berkolaborasi dengan biduan yang berlainan beda pula. Dimana biduan biduan yang amat terkenal pula berawal dari merek rekaman ini, semacam Iggy Azalea, Shawn Mendes, Untuk Lovato, Fall Out Boy, JP Cooper, Jessie J, DNCE sampai Amy Winehouse, berlindung pada major merek ini.

5. BMG Rights Management

Major merek yang terakhir ini pula tidak takluk populernya dengan major merek yang sudah dituturkan diatas. BMG Rights Management merupakan industri nada global yang lebih fokus pada manajemen dari nada publishing, recording serta penyaluran nada.

BMG Rights Management ini ditemui pada tahun 2008 serta dahulunya dipegang oleh Bertelsmann Music Group. Sebab BMG Rights Management ini ialah industri nada terbanyak, alhasil posisi dari industri ini ada di 14 posisi yang berlainan. Biduan yang berlindung pada major merek ini merupakan Avril Lavigne serta Blink- 182. Tidak hanya, 2 biduan itu, major merek ini pula menaungi Afrojack, DJ Snake, DJ Khaled serta yang lain.

6 Indie Label Terbaik Untuk Para Musisi Indie
Berita Musik

6 Indie Label Terbaik Untuk Para Musisi Indie

6 Indie Label Terbaik Untuk Para Musisi Indie – Nada indie jadi salah satu jenis nada yang banyak didengerkan oleh beberapa orang. Mayoritas orang lebih menikmati buat melihat pertunjukkan nada indie dengan cara live. Perihal ini disebabkan dikala melihat pertunjukkan nada indie dengan cara live, orang orang merasa amat puas serta menciptakan kenyamanan sendiri untuk pendengarnya. Ada pula alibi yang membuat beberapa orang lebih menggemari nada indie sebab musisi indie umumnya membuat nada mereka bersumber pada dari batin mereka, bukan cuma buat kebutuhan menguntungkan, dan nada yang mereka suguhkan bukan semacam nada dengan cara biasa yang bisa jadi telah lazim didengarkan orang banyak.

6 Indie Label Terbaik Untuk Para Musisi Indie

6 Indie Label Terbaik Untuk Para Musisi Indie

u-cover – Yang membuat nada indie ini jadi istimewa pula sebab umumnya musisi indie tidak memprioritaskan pertanyaan kepopuleran lagunya di chart lagu. Di Indonesia sendiri, musisi indie lumayan banyak ditemui serta mereka tidak takluk populernya dengan musisi pop lain, semacam Dampak Rumah Kaca, Mocca, Endah n Rhesa, Barasuara, Petang serta sedang banyak lagi. Tidak hanya di Indonesia nada indie pula lumayan populer di luar negara. Musisi indie di luar negara yang kerap dibahas, ialah LANY, Foster The People serta yang lain.

Baca juga : Label Music Records Ini Yang Buat Music Indie Kian Melambung

Nada indie ataupun yang diketahui pula selaku nada bebas merupakan nada yang dibuat dengan cara bebas dari rekaman indie merek. Nada indie yang dibuat dengan cara bebas ini terkini diketahui di Indonesia tahun 1993 oleh Cocok Band, dimana mereka mengeluarkan album For Through The Sap dengan cara bebas. Setelah itu pada tahun 2002, band Mocca juga menjajaki jejak Cocok Band serta Mocca sukses jadi salah satu band indie yang sedang populer hingga saat ini. Kepopuleran band indie ini pula berkaitan dengan rekaman indie merek yang mereka naungi. Duga duga indie merek apa saja yang masuk kedalam jenis terbaik untuk para musisi indie, ikuti datanya dibawah ini.

1. Factory Label

Indie merek jadi list pertamayang hendak diulas disini. Factory ialah salah satu indie merek yang cukupterkenal di Manchester, United Kingdom. Dibuat pada tahun 1978 oleh Tony Wilson serta Alan Erasmus. The Factory ialah indie merek yang menaungi JoyDivision serta New Instruksi. Dimana Joy Division pada tahun itu berhasilmerilis album pertamanya yang bertajuk Unknown Pleasures. Smenjak perilisanalbum awal dari band Joy Division ini, indie merek Factory ini berhasilmenjadikan labelnya berhasil serta senantiasa diketahui dalam perihal bidang usaha. Tidak hanya ituFactory pula menaungi para musisi indie, semacam Happy Mondays, Northside, ACertain Ratio, The Durutti Column, Electronic, Section 25 and– briefly- James.

2. XL

Indie merek berikutnya, yang tidak takluk menarik dengan Factory, ialah XL. XL ditemui pada tahun 1989. Serupa perihalnya dengan indie merek Factory, XL pula berkawasan di United Kingdom. XL dipunyai oleh Richard Russell. Indie merek XL dulu berawal dari merek bebas Beggars Banquet, dengan fokus pada nada dance. Pada tahun 90- an, XL

bertugas serupa dengan musisi indie, semacam Friendly Fires, Basement Jaxx, The xx, Peaches, Radiohead, DIzzee Rascal serta yang lain.

3. DFA

Indie merek yang ketiga terdapat, DFA. DFA ialah indie merek yang lumayan populer di Amerika, lebih persisnya berada di Kota New York. DFA dikeluarkan pada tahun 2001 oleh Regu Goldsworthy( tadinya dari Mo‘ Wax), James Murphy serta Jonathan Galkin, merek ini sangat diketahui buat cetak biru Soundsystem LCD Murphy, namun pula sudah mengeluarkan nada oleh Arcade Fire, Hot Chip, Hercules And Love Affair, The Rapture and Holy Ghost.

4. Domino

Domino ialah salah satu indie merek yang sangat populer. Dimana Domini ini awal mulanya dibuat pada tahun 1993 oleh Laurence Bell serta Jacqui Rice buat mengeluarkan modul oleh band- band AS di Inggris, merek itu memperoleh kemasyhuran dengan luncurkan oleh Franz Ferdinand, Arctic Monkeys and The Kills. Salah satu band yang berawal dari indie merek ini serta sampai saat ini sedang populer, ialah Arctic Monkeys. Lagu Arctic Monkeys yang jadi kesukaan untuk para pendengarnya merupakan salah satunya A Certain Romance. Bila Kamu penggemar Arctic Monkeys nyatanya Kamu merasa tidak asing dengan indie merek Domino ini.

Baca juga : Musisi Terkenal Pada Tahun 1984, The Police Band

5. Tromagnon Records

Tidak cuma indie merk yang berasal dari Amerika dan United Kingdom, ada pula loh indie merk di Indonesia yang berhasil jadi merk rekaman terbaik buat para musisi indie. Salah satunya ialah Tromagnon Records yang yakni sesuatu merk muda dari Bogor, Tromagnon meyakinkan keahlian besar dalam campuran bunyi lo- fi dan indie rock yang lebih konvensional. Tromagnon yakni merk revival bunyi pengganti 90an. bunyi yang didapat dari Tromagnon Records ini dapat memberikan bersemangat khusus buat para anak belia yang mendengarkannya. Walhasil ciptaan dari indie merk ini jadi salah satu yang sering ditunggu menunggu dan difavortikan banyak orang. Dengan melakukan lebih banyak advertensi dan dengan menghasilkan lebih banyak ciptaan yakni strategi yang dicoba merk ini biar dapat lalu jadi jadi terkenal. Salah satu lagu yang berhasil dikeluarkan dari indie merk ini ialah Satu Aku Sejuta Kalian oleh The Jaran

6. Elevation Records

Tidak cuma Tromagnon Records, ada Elevation Records yang jadi indie merk Indonesia kedua yang terbaik yang akan diulas di artikel ini. Elevation Records terbuat oleh reporter M. Taufiq Simpati kasih. Elevation Records pula di juluki berlaku seperti‘ Academia Indie’. Sebab, berlaku seperti merk, Elevation tidak hanya memiliki ketertarikan dengan bunyi, namun pula situasi asal ide dan serebral rilisannya. Di indie merk ini ada regu rap legendaris Bandung yang bernama Homocide dan pula terdapat bunyi alam neo- religius Semak Belukar, serta Bandempo.

Semacam itu 6 indie merk yang terbaik buat para musisi indie baik yang ada di Indonesia, Amerika, atau United Kingdom. Indie merk mana yang jadi favoritmu?

Label Music Records Ini Yang Buat Music Indie Kian Melambung
Berita Musik Musik

Label Music Records Ini Yang Buat Music Indie Kian Melambung

Label Music Records Ini Yang Buat Music Indie Kian Melambung – 2 tahun belum lama, tiap wartawan nada tentu hendak bilang nada bebas Indonesia lagi” panas”. Ingin fakta? Amati saja jumlah merek rekaman bebas terkini Indonesia satu tahun terakhir menggapai status paling banyak sejauh asal usul, serta senantiasa membuktikan isyarat lalu meningkat.

Label Music Records Ini Yang Buat Music Indie Kian Melambung

Leeds Records

u-cover – Bayaran penciptaan yang terus menjadi terjangkau( merek digital amat ekonomis buat dijalani, serta percetakan kaset yang ekonomis membuat bentuk ini kembali disukai dalam 6- 7 tahun terakhir). Kenaikan animo mendirikan merek ini tertolong pula oleh penggemar nada yang terus menjadi ahli memakai alat sosial serta akses data ke bermacam bimbingan mendirikan industri rekaman DIY.

Baca juga : Sejarah Berdirinya label rekaman independen Factory Records

Tidak hanya menyimak zine serta webzine lokal, kalian dapat berangkat ke Bandcamp ataupun Soundcloud serta mengetik” Indonesia” ataupun julukan kota, ataupun mendatangi kegiatan nada underground ataupun record fair. Tidak susah buat menciptakan merek rekaman indie terkini yang dapat saja jadi kesukaan kamu. Tetapi, gimana melainkan dari merek yang biasa- biasa saja, dengan rumah penciptaan rekaman yang menawarkan koleksi nada seleksi Lawan? Gimana kita dapat ketahui, katakanlah, mana merek indie yang aksi dari Bandung ataupun Apes? Hening saja, catatan ini diunggah buat menolong kamu seluruh.

Selanjutnya saran( yang pasti saja subyektif) kepada label- label nada indie terbaik dari Indonesia dikala ini.

1) Leeds Records

Merek ini meminjam julukan klub sepakbola Inggris yang luang terkenal saat sebelum demosi. Leeds dibuat pada 2015 oleh Zaka Sandra Novian, penggiat skena yang awal mulanya merupakan seseorang kolektor kronis rilisan nada indie lokal. Zaka luang aktif selaku pengarang zine, pengusung kegiatan radio internet sampai jadi owner merek musiknya sendiri. Leeds tidak berpusat ke jenis khusus serta sempat mengeluarkan nada dari band rock fuzz Zuff, indie rock eksperimental Strangefruit, sampai pendatang terkini di bumi shoegaze Sirati Dharma. Bisa jadi salah satunya benang merah di rilisan merek ini merupakan bagian nada rock yang fuzzy serta bising. Walaupun merek ini tidak mempunyai tema yang kokoh ataupun tata cara advertensi konvensional( aku menemukan bocoran dari pangkal rahasia kalau sebagian band ajaran Zaka tidak puas dengan perilakunya yang kelewat bebas), antusiasme serta keikutsertaan Zaka di dalam kancah nada indie ialah peninggalan penting dari merek ini.

2) Nanaba Records

Nanaba Records merupakan salah satu merek terkini yang berspesialisasi dalam bentuk kaset. Dibuat di 2014, Nanaba cuma mengeluarkan bentuk kaset( esoknya mengeluarkan bagian spesial CD, Misashi Records) serta amat produktif menghasilkan rilisan—praktik yang diteruskan sampai saat ini. Fantastis kalau merek ini mampu mengimbangi mutu dengan jumlah. Dijalani oleh salah satu owner merek sangat gembira di Indonesia, Jodi Setiawan yang pula main di band dream pop Peonies, brosur Nanaba melingkupi city- pop Jepang( Ikkubaru), arena- rock( Lightcraft), punk rock buas( The Jaran), serta sedang banyak lagi. Merek ini pula mencapai banyak momentum dampak mengeluarkan kaset versi terbatas dari album- album yang sebelumnya cuma diluncurkan dalam wujud CD( Kaveh Kanes, Sigmun, Mocca), yang sampai saat ini sedang jadi sasaran banyak kolekor berkah kelangkaan serta packagingnya yang baik.

3) Kolibri Rekords

Merek yang amat terkurasi ini bisa jadi yang terdekat dengan bentuk ideal merek” hipster” dalam perihal sound serta pengaruhnya—tapi tak harus ilfil duluan. Dengan cara khusus mengeluarkan band yang banyak memakai reverb ala- ala kumpulan C86( dengan sedikit alterasi), Kolibri pantas diancungi jempol sebab sukses membuat bukti diri selaku merek yang mempunyai estetika yang nyata.

Angka plus yang lain merupakan fokus mereka dalam mengeluarkan bentuk CD, serta tidak ikut- ikutan meloncat ke dalam bandwagon tape revival( yang biayanya lebih kecil). Walaupun amat menggoda—dan mudah—untuk melalaikan merek ini sebab kemiripannya dengan banyak band- band indie kontemporer AS—sesuatu yang diakui berterus terang oleh owner label—ketika digali lebih dalam, terdapat penyusunan lagu yang bagus oleh sebagian roster mereka, paling utama Kaveh Kanes serta Bedchamber.

4) Tandem Tapes

Sejenis merek ekspat, Tandem Tapes dibuat oleh Morgan McKellar, masyarakat Australia yang alih ke Jakarta 2 tahun yang kemudian. Menghasilkan Tandem selaku metode buat mencari banyak aktivitas di negeri asing serta mencari sahabat terkini, McKellar terencana menyandingkan 2 musisi dari negeri yang berbeda—biasanya Indonesia serta satu negeri lain—yang memperkenalkan nada yang pula berlainan.

Aspek pembeda penting Tandem dari merek yang lain merupakan dedikasinya kepada nada eksperimental yang tidak senantiasa gampang didengar, tetapi membagikan pengalaman terkini. Kestabilan dalam artwork hitam- putih noir modern pula membuat rilisan Tandem nikmat buat dikoleksi..

Baca juga : Mengenal Band Rock Hinds Spanyol

5) Tromagnon Records

Suatu merek belia dari Bogor, Tromagnon membuktikan kemampuan besar dalam kombinasi nada lo- fi serta indie rock yang lebih konvensional. Ikuti band fans Pavement, Texpact, nada gitar mengantuk Swellow, ataupun Brit- pop gembira My Secret Identity. Intinya, Tromagnon ialah merek revival nada pengganti 90an. Pesona keserentakan serta antusias anak belia ditonjolkan, membuat kita memaklumi akibat nada mereka yang amat nyata. Buat dapat meninggalkan bahana, merek ini butuh buat melaksanakan lebih banyak advertensi serta memperkaya brosur mereka dengan metode mengeluarkan lebih banyak.

6) Elevation Records

Dilahirkan oleh wartawan Meter. Taufiq Belas kasih, Elevation Records bolehlah kita juluki Academia Indie. Karena, selaku merek, Elevation tidak cuma mempunyai ketertarikan dengan nada, tetapi pula kondisi asal usul serta serebral rilisannya. Terdapat tim rap legendaris Bandung yang amat cermat dengan rumor sosio- politik, Homocide. Terdapat pula nada bumi neo- religius Belukar Semak serta pastinya lawak khas Indonesia yang diperlihatkan Bandempo. Kecondongan Elevation menyuguhkan banyak liner notes serta catatan kontekstual pula membuat merek ini istimewa. Tidak bingung merek ini pula mempunyai bagian pengumuman, Elevation Books, yang menerbitkan novel. Sebagian novel rilisan Elevation ditulis oleh musisi roster mereka yang berisikan pemikiran mendalam mengenai nada lokal serta global.

7) Yesnowave

Yes nomor wave merupakan hikayat. Tersembunyi dalam arsip online Yes Nomor Wave merupakan koleksi nada digital raksasa yang dapat diunduh dengan cara free. Banyak dari rilisan mereka amat abnormal serta banyak pula yang baik. Merek legendaris ini ialah representasi yang cermat dari kancah nada Yogyakarta, membuktikan bagian avant- garde serta eksperimental kota gudeg, tercantum album awal Senyawa. Untuk peminat nada neo- tradisional abnormal Indonesia, Yes Nomor Wave sediakan banyak harta karun nada dengan citarasa lokal. Terdapat banyak pula musisi dari kota lain serta nyatanya pantas disimak. Sistem dokumentasi Yes Nomor Wave pula amat berkawan bila kamu mau menghabiskan durasi berjam- jam menciptakan nada terkini.

8) Grimloc

Dijalani oleh Ucok Homicide, dengan cara socio- politik Grimloc serupa meleknya dengan golongan hip- hop si penggagas yang saat ini telah tidak aktif. Grimloc mempunyai penggemar ekstrem yang memuja merek serta wujud Ucok selaku wujud penghargaan kepada antusias serta antusiasme yang ditunjukkan merek ini. Rilisan Grimloc mengarah berkutat dalam ranah hardcore rap serta rock, penuh dengan antusias keputusasaan yang dipahami banyak anak belia Indonesia. Rilisan Grimloc senantiasa menarik buat didengar sebab tidak senantiasa gampang di cerna telinga.

9) Orange Cliff

Satu lagi merek hip Indonesia, Orange Cliff mempunyai keunggulan dalam perihal visual, sound serta jaringan—kali ini dalam ranah rock serta logam psikedelik( pula terdapat jenis lain semacam nada elektronik instrumental Logic Lost). Merek ini berfokus pada band Sigmun yang dengan cara aura mengkurasi brosur merek ini. Haikal Azizi, vokalis serta gitaris Sigmun pula merupakan salah satu bagian dari merek. Pasti saja terdapat sound 1970an mengenang band ini berpusat di ranah nada rock psikedelik, tetapi tidak sempat terdengar asal retro ataupun kw semata. Malah, band- band belia di merek menyuntikan sound modern ke dalam jenis kuno ini. Packaging serta artwork yang mempesona pula jadi angka plus.

10) Hema Records

Terkini dibangun, Hema Records mempunyai aura merek yang ketahui metode mengkurasi dirinya sendiri. Lagi- lagi bagian visual serta sound yang kokoh membagikan merek asal Solo ini identitas—bersama dengan bagian publikasi mereka yang sedang amat belia usianya. Belum banyak rilisan di brosur mereka, tetapi bila mereka dapat melanjutkan mutu EP Annie Hall yang kokoh, era depan Hema terhitung terang.

Sejarah Berdirinya label rekaman independen Factory Records
Berita Musik Musik

Sejarah Berdirinya label rekaman independen Factory Records

Sejarah Berdirinya label rekaman independen Factory Records – Factory Records adalah label rekaman independen Inggris yang berbasis di Manchester yang didirikan pada tahun 1978 oleh Tony Wilson dan Alan Erasmus .

Sejarah Berdirinya label rekaman independen Factory Records

Sejarah Berdirinya label rekaman independen Factory Records

u-cover – Label tersebut menampilkan beberapa aksi penting dalam daftarnya, termasuk Joy Division , New Order , A Certain Ratio , the Durutti Column , Happy Mondays , Northside , dan (singkat) Orchestral Maneuvers in the Dark dan James . Pabrik juga menjalankan klub malam The Haçienda , dalam kemitraan dengan Orde Baru.

Baca juga : Sejarah Berdirniya Transgressive Records pada 2004

Factory Records menggunakan tim kreatif (terutama produser rekaman Martin Hannett dan desainer grafis Peter Saville ) yang memberi label dan artis yang merekam untuk itu suara dan gambar tertentu. Label tersebut menggunakan sistem katalog unik yang memberikan nomor tidak hanya untuk rilisan musiknya, tetapi juga untuk berbagai hal terkait lainnya, termasuk karya seni, film, makhluk hidup, dan bahkan peti mati Wilson sendiri.

Nama Pabrik pertama kali digunakan untuk sebuah klub pada Mei 1978; malam Pabrik pertama adalah pada tanggal 26 Mei 1978. Klub ini menjadi legenda Manchester dalam dirinya sendiri, yang dikenal sebagai Klub Russell, Klub Karibia, Klub PSV (Kendaraan Layanan Umum) (diberi judul seperti aslinya klub sosial untuk pengemudi bus yang bekerja dari depot terdekat) dan ‘Pabrik’. Malam ‘Pabrik’ di The Russell Club diluncurkan oleh Alan Erasmus, Tony Wilson, dan dibantu oleh promotor Alan Wise. Nama ‘Pabrik’ dipilih sebagai penghormatan kepada klub New York dengan nama yang sama . Serta menarik banyak band tur ke daerah tersebut dan banyak band post punk yang akan datang, itu menampilkan band-band lokal termasuk Kolom Durutti (dikelola pada saat itu oleh Erasmus dan Wilson), Cabaret Voltaire dari Sheffield dan Joy Division . Klub ini dihancurkan pada tahun 2001. Klub ini terletak di sudut NE dari pengembangan Hulme Crescents yang sekarang dihancurkan , di sudut Royce Rd dan Clayburn St ( 53°28′04.5″N 2 °15′00.2″W ). Peter Saville merancang iklan untuk klub, dan pada bulan September Factory merilis sebuah EP musik oleh artis-artis yang pernah bermain di klub (Kolom Durutti, Joy Division, Cabaret Voltaire, dan komedian John Dowie ) disebut Contoh Pabrik .

Sebagai tindak lanjut dari ‘Factory Nights’ yang sukses diadakan di Russell Club, Factory Records membuat rilis pertama mereka, ” A Factory Sample “, pada Januari 1979. Saat itu ada label punk di Manchester disebut Rabid Records, dijalankan oleh Tosh Ryan dan Martin Hannett . Itu memiliki beberapa tindakan yang sukses, termasuk Slaughter & the Dogs (yang manajer turnya adalah Rob Gretton ), John Cooper Clarke , dan Jilted John . Setelah serial TV mani So It Goes, Tony Wilson tertarik dengan cara Rabid Records berjalan, dan yakin bahwa uang dan kekuatan sebenarnya ada dalam penjualan album. Dengan banyak diskusi, Tony Wilson, Rob Gretton dan Alan Erasmus mendirikan Factory Records, dengan Martin Hannett dari Rabid.

Pada tahun 1978, Wilson mengikuti gelombang baru sore di Deeply Vale Festival . Ini sebenarnya penampilan live keempat oleh Durutti Column yang masih baru dan sore itu Wilson juga memperkenalkan penampilan (sangat awal dalam karir mereka) oleh the Fall , menampilkan Mark E. Smith dan Marc “Lard” Riley pada gitar bass.

Label Pabrik mendirikan kantor di rumah Erasmus di lantai pertama 86 Palatine Road ( 53°25′38.0″LU 2°14′06.2″W ), dan Factory Sample EP dirilis pada awal 1979. Single diikuti oleh A Certain Ratio (yang akan bertahan dengan label) dan Orchestral Maneuvers in the Dark (yang pergi ke Virgin Records tak lama setelah itu). Factory LP pertama, Joy Division’s Unknown Pleasures , dirilis pada bulan Juni.

Pada Januari 1980, The Return of the Durutti Column dirilis, yang pertama dari serangkaian rilisan panjang oleh gitaris Vini Reilly . Pada bulan Mei, penyanyi Joy Division Ian Curtis bunuh diri sesaat sebelum rencana tur ke AS. Bulan berikutnya melihat single Joy Division ” Love Will Tear Us Apart ” mencapai dua puluh besar Inggris, dan album kedua mereka Closer dirilis pada bulan berikutnya. Pada akhir tahun 1980, anggota Joy Division yang tersisa memutuskan untuk melanjutkan sebagai Orde Baru . Pabrik bercabang, dengan Pabrik Benelux dijalankan sebagai label independen bersama dengan Les Disques du Crepuscule, dan Factory US mengatur distribusi untuk rilisan label Inggris di Amerika.

Pada tahun 1981, Pabrik dan Orde Baru membuka klub malam dan persiapan dilakukan untuk mengubah sebuah pabrik tekstil Victoria di dekat pusat kota Manchester, yang belakangan ini berfungsi sebagai ruang pamer kapal motor. Hannett meninggalkan label, karena ia ingin membuka studio rekaman sebagai gantinya, dan kemudian menuntut royalti yang belum dibayar (kasus itu diselesaikan di luar pengadilan pada tahun 1984). Saville juga berhenti sebagai mitra karena masalah pembayaran, meskipun ia terus bekerja untuk Pabrik. Wilson, Erasmus dan Gretton membentuk Factory Communications Ltd.

Haçienda (FAC 51) dibuka pada Mei 1982. Meskipun sukses dalam hal kehadiran, dan menarik banyak pujian untuk desain interior Ben Kelly, klub kehilangan banyak uang dalam beberapa tahun pertama karena sebagian besar harga rendah yang dikenakan untuk pintu masuk dan di bar, yang jauh lebih murah daripada pub di dekatnya. Menyesuaikan harga bar gagal membantu masalah karena pada pertengahan 1980-an orang banyak semakin memilih ekstasi daripada alkohol. Oleh karena itu Haçienda akhirnya menghabiskan biaya puluhan ribu pound setiap bulannya.

Pada tahun 1983 ” Blue Monday ” Orde Baru (FAC 73) menjadi hit chart internasional. Namun, label tersebut tidak menghasilkan uang dari itu karena sampul aslinya, dipotong dan dirancang agar terlihat seperti floppy disk, sangat mahal untuk membuat label kehilangan 5 pence pada setiap salinan yang mereka jual. Saville mencatat bahwa tidak seorang pun di Pabrik mengharapkan Blue Monday menjadi rekaman yang sukses secara komersial sama sekali, jadi tidak ada yang mengharapkan biaya menjadi masalah.

1985 melihat rilis pertama oleh Happy Mondays . New Order dan Happy Mondays menjadi band paling sukses di label tersebut, membiayai sejumlah proyek lainnya. Factory, dan Haçienda, menjadi pusat budaya dari genre techno dan acid house yang muncul dan penggabungan mereka dengan musik gitar post-punk ( adegan ” Madchester “). 1986 melihat buku Mick Middles Joy Division to New Order diterbitkan oleh Virgin Books (kemudian dicetak ulang dengan judul Factory ). Pada tahun 1989 label memperluas jangkauannya ke pakaian folk punk pinggiran To Hell With Burgundy. Pabrik juga membuka bar (The Dry Bar, FAC 201) dan toko (The Area, FAC 281) diKuartal Utara Manchester.

Kantor pusat pabrik (FAC 251) di Charles Street, dekat gedung BBC Oxford Road, dibuka pada September 1990 (sebelumnya perusahaan itu masih terdaftar di flat Alan Erasmus di Didsbury ). [ rujukan? ]

Pada tahun 1991, Factory mengalami dua tragedi: kematian Martin Hannett dan Dave Rowbotham . Hannett baru-baru ini menjalin kembali hubungan dengan label, bekerja dengan Happy Mondays, dan penghargaan termasuk album kompilasi dan festival diselenggarakan. Rowbotham adalah salah satu musisi pertama yang ditandatangani oleh label tersebut; dia adalah anggota asli Kolom Durutti dan berbagi peran gitar dengan Vini Reilly; dia dibunuh dan tubuhnya ditemukan di flatnya di Burnage . Asosiasi Saville dengan Factory sekarang dikurangi menjadi sekadar mendesain untuk Orde Baru dan proyek solo mereka (band itu sendiri ditangguhkan, dengan berbagai anggota merekam sebagai Electronic , Revenge and the Other Two).

Baca juga : Musisi Terkenal Pada Tahun 1984, The Police Band

Pada tahun 1992, dua band label yang paling sukses menyebabkan label kesulitan keuangan yang serius. The Happy Mondays merekam album keempat mereka yang bermasalah Yes Please! di Barbados , dan Orde Baru dilaporkan menghabiskan £400.000 untuk merekam album comeback mereka Republic . London Records tertarik untuk mengambil alih Pabrik tetapi kesepakatan gagal ketika muncul bahwa, karena praktik awal Pabrik menghindari kontrak, Orde Baru daripada label memiliki katalog belakang Orde Baru.

Factory Communications Ltd, perusahaan yang dibentuk pada 1981, menyatakan bangkrut pada November 1992. Banyak mantan pabrikan, termasuk Orde Baru, menemukan rumah baru di London Records.

Haçienda ditutup pada tahun 1997 dan bangunan itu dihancurkan tidak lama kemudian. Itu digantikan oleh blok apartemen mewah modern pada tahun 2003, juga disebut The Haçienda. Pada bulan Oktober 2009, Peter Hook menerbitkan bukunya pada waktunya sebagai salah satu pemilik Haçienda, How Not to Run a Club , dan pada tahun 2010 ia memiliki enam gitar bass yang dibuat menggunakan kayu dari lantai dansa Haçienda.

Film tahun 2002, 24 Hour Party People, berpusat pada Factory Records, Haçienda, dan anekdot serta cerita terkenal yang sering tidak berdasar di sekitar mereka. Banyak orang yang terkait dengan Pabrik, termasuk Tony Wilson , memiliki bagian kecil; karakter sentral, berdasarkan Wilson, dimainkan oleh aktor dan komedian Steve Coogan .

Anthony Wilson, pendiri Factory Records, meninggal pada 10 Agustus 2007 pada usia 57 tahun, akibat komplikasi yang timbul dari kanker ginjal .

Colin Sharp , penyanyi Durutti Column tahun 1978 yang ambil bagian dalam EP A Factory Sample , meninggal pada 7 September 2009, setelah mengalami pendarahan otak. Meskipun keterlibatannya dengan Factory hanya singkat, Sharp adalah rekanan Martin Hannett untuk sementara waktu dan menulis sebuah buku berjudul Who Killed Martin Hannett , yang membuat marah kerabat Martin yang masih hidup, yang menyatakan bahwa buku itu memuat banyak kebohongan dan fiksi. Hanya beberapa bulan setelah kematian Sharp, Larry Cassidy , bassis dan penyanyi Section 25 , meninggal karena sebab yang tidak diketahui, pada 27 Februari 2010.

Pada awal 2010, Peter Hook, bekerja sama dengan desainer interior asli Haçienda, Ben Kelly dan spesialis audio Inggris Funktion-One , merenovasi dan membuka kembali FAC 251 (bekas markas Factory Records di Charles Street) sebagai klub malam. Klub ini masih memegang nama aslinya, FAC 251, tetapi orang-orang menyebutnya sebagai “The Factory”. Terlepas dari pengaruh desain Ben Kelly, Peter Hook menegaskan, “Ini bukan Haçienda untuk keparat [ sic ] sake”. Klub ini memiliki agenda mingguan, menampilkan DJ dan band live dari berbagai genre.

Pada Mei 2010, James Nice , pemilik LTM Recordings , menerbitkan buku Shadowplayers . Buku ini memetakan kebangkitan dan kejatuhan Pabrik dan menawarkan akun terperinci dan informasi tentang banyak tokoh kunci yang terlibat dengan label.

Sejarah Berdirniya Transgressive Records pada 2004
Musik Seni

Sejarah Berdirniya Transgressive Records pada 2004

Sejarah Berdirniya Transgressive Records pada 2004 – Catatan Transgresif di 15: ‘Terkadang hal-hal besar membutuhkan waktu…’. Di atas kertas, 2004 adalah salah satu tahun terburuk dalam memori hidup untuk mendirikan label rekaman. Penurunan pendapatan musik rekaman selama satu setengah dekade berjalan dengan baik, dengan penjualan CD turun drastis. Dan garis hidup utama yang terlihat, iTunes Store Apple, sedang membongkar album tradisional. Optimisme tidak mencukupi.

Sejarah Berdirniya Transgressive Records pada 2004

Sejarah Berdirniya Transgressive Records pada 2004

u-cover – Namun: Transgressive Records didirikan di London pada tahun 2004. Sejak awal, itu adalah perpaduan yang aneh antara analog dan digital, dan ketegangan antara keduanya bisa dibilang yang membuat perusahaan menonjol. Pendiri

Baca juga : Transgressive Records Berkata Kami tidak pernah bangkrut, jadi kami harus melakukan sesuatu yang benar

Transgressive Records didirikan di London pada tahun 2004. Co-founder Tim Dellow dan Toby L bertemu di konser Bloc Party, dengan label Tim’s Trash Aesthetics telah mengeluarkan single debut mereka, yang Toby telah memberikan ulasan bintang lima di situs Rock Feedback bahwa dia berlari.

Sejak awal, itu adalah perpaduan yang aneh antara analog dengan digital – dan ketegangan di antara keduanya bisa dibilang yang membuatnya menonjol. Berasal dari latar belakang yang sangat berbeda tetapi dengan tujuan yang sama, Tim Dellow dan Toby L bertemu melalui Bloc Party, salah satu artis yang sedang naik daun di sirkuit alternatif/indie London.

(Pasangan ini kemudian akan bergabung dengan Lilas Bourboulon, yang pindah dari Prancis untuk terlibat dalam dunia musik London, bergabung dengan Transgressive pada tahun 2006.)

“Itu adalah latar belakang yang sangat DIY bagi kita semua,” kata Toby. “Tidak satu pun dari kami yang benar-benar memiliki ikatan industri musik. Kami hanya mencoba membuat versi musik yang kami sukai dan mudah-mudahan tanpa ada sinisme dan kejenuhan yang bisa Anda dapatkan di industri musik.”

Tim mengakui bahwa dia “mengambil beberapa bujukan” untuk membuat label baru, terutama karena mereka datang dari sudut yang sangat berbeda. “Toby cukup fokus pada teknologi dan fokus pada masa depan,” jelasnya. “Saya bukan Luddite, tetapi saya sedang mengerjakan zine mesin tik dan mengeluarkan 7-inci.”

Vinyl adalah landasan bersama mereka, meskipun juga mengerem optimisme awal mereka. Pada apa yang akan menjadi pertemuan label pertama mereka, Tim tiba dengan satu set kotak bekas ‘Christ – The Album’, LP 1982 oleh anarkis terkenal Crass, yang Toby berpengalaman dalam.

Tim melihat kecintaan mereka pada vinil – dan akhir musik yang lebih esoteris – sebagai tanda bahwa ada tempat untuk label yang diimpikan pasangan itu. Toby… tidak. “Label sudah mati!” Tim ingat dia berkata. “Kamu baru saja membelinya seharga enam pound!”

Meski begitu, mereka memulai Transgressive dengan £1.000, dengan rilisan pertama label tersebut adalah single 7-inci dengan ukuran terbatas: ‘1am’ oleh The Subways, yang secara efektif menjadi band rumah di Buffalo Bar London, tempat di mana Toby ikut mengelola malam klub.

“Itu jelas merupakan keseimbangan antara DIY dan kelangsungan hidup di masa-masa awal – tetapi dengan ambisi yang tinggi,” kata Toby. “Kami hanya memiliki cukup dana untuk mendanai satu per satu, tetapi kami selalu berbicara tentang masa depan dan bagaimana kami akan memulai perusahaan manajemen dan perusahaan penerbitan.”

Lilas menambahkan, “Ini tentang peluang apa pun yang muncul – dan itulah awal pendirian perusahaan manajemen. Itu adalah, ‘OK – inilah peluang baru. Ayo lakukan.’ Kami tidak pernah dibatasi dalam pemikiran kami.”

2005’s ‘Junky Music Make My Heart Beat Faster’, sebuah EP 10-inci oleh The Young Knives (digambarkan di situs web perusahaan sebagai “[p]mungkin band Transgresif definitif”), adalah single penting dan “pertaruhan besar bagi kita” menurut Tim. Itu menyebabkan band menandatangani kontrak album dan debut mereka, ‘Voices Of Animals & Men’ 2006, dinominasikan untuk Mercury Prize 2007.

Mentor industri pada hari-hari awal yang penting itu termasuk Alan McGee (Creation, Poptones), Geoff Travis (Rough Trade) dan Seymour Stein (Sire).

“Saran yang bagus adalah tetap bersabar dan tetap melakukannya,” kata Toby tentang apa yang diberitahukan kepada mereka oleh pahlawan label mereka. “Temukan saja jenius dan sisanya akan mengikuti. Jangan terlalu memikirkan aspek lain dari industri ini. Dan kualitas tanda yang bertentangan dengan genre atau adegan – karena hal-hal itu cepat berlalu. Jangan hanya mengejar model baru demi itu. Semua itu berpusat pada bakat dan kejujuran. Berita-berita kecil itu benar-benar tinggal bersama kami sepanjang jalan. ”

Tim mengatakan nama perusahaan itu berasal dari Cinema Of Transgression – gerakan pembuatan film bawah tanah dan anggaran rendah di New York pada pertengahan 1980-an, sebagian sebagai tanggapan terhadap kebangkitan Reaganisme. “Begitu Anda meletakkan garis selera yang baik di pasir, tugas Anda sebagai warga negara untuk melewati garis itu,” kata Tim tentang ideologi yang mendasari gerakan tersebut.

Baca juga : Mecano : Grup Musik Pop Spanyol Tersukses Sepanjang Sejarah

Namun, para pendiri Transgressive menganggap itu sebagai instruksi untuk berenang melawan arus musik saat itu, daripada berperang habis-habisan terhadap moralitas dan kesopanan.

“Ketika kami memulai, banyak orang yang terlibat dalam adegan gitar di London ini. Sebenarnya di dalamnya, apa yang kami lakukan adalah dengan sengaja memilih band yang bukan Razorlight. Itu berarti kami mendapatkan keingintahuan yang menarik dan berbeda, ”kata Tim.

“Ketika Anda melihat kembali katalog kami dan rilis yang sangat awal itu, Anda memiliki satu yang hebat dan spesial. Band seperti The Rumble Strips itu unik. Pisau Muda. Jeremy Warmsley seperti James Blake di masa depan dalam hal penulisan lagu yang sensitif dengan ide-ide elektronik yang sangat menarik. Ladyfuzz begitu memecah belah, menggairahkan, dan keluar-masuk dalam pendekatan mereka. Saya pikir mentalitas luar adalah sesuatu yang benar-benar kami pegang teguh.”

Alasan untuk mengeluarkan begitu banyak single 7-inci di hari-hari awal sebagian karena estetika perusahaan didirikan, tetapi juga muncul dari kebutuhan ekonomi.

“Mengapa kami melakukan 7-inci di awal adalah karena itu adalah janji yang dapat dicapai,” kata Tim. “Misalnya, sepertinya Bloc Party pergi ke suatu tempat. Akan menjadi konyol bagi saya tanpa pengalaman, tanpa tim, tanpa teman, dan tanpa uang untuk meminta mereka menandatangani kontrak dengan saya untuk album dan mengatakan saya akan memberikan ini seperti Wichita [yang menandatangani band untuk multi-album. kesepakatan] lakukan pada saat itu.”

Tingkat pemogokan yang tinggi meskipun keberadaan tangan-ke-mulut menyebabkan kesepakatan distribusi dan pemasaran dengan Warner Bros Records – sesuatu yang menurut pendiri Transgressive lebih cocok daripada mengambil pekerjaan A&R in-house di jurusan yang ditawarkan kepada mereka.

Tindakan terobosan pertama dari kesepakatan itu adalah Foals dan merupakan gejala dari bagaimana mereka ingin bekerja dengan mayor – memanfaatkan otot jika perlu tetapi mempertahankan identitas mereka sendiri. Hal ini menyebabkan JV penerbitan dengan Warner/Chappell yang berlanjut hingga hari ini.

“The Noisettes ‘Don’t Upset the Rhythm (Go Baby Go)’ masih menjadi salah satu hits terbesar kami dan single nomor dua pertama kami,” kata Tim. “Ada sinkronisasi besar yang kami berikan dalam kolaborasi dengan Warner/Chappell. Klub Bioskop Dua Pintu telah menjadi kisah yang luar biasa bagi kami. Saat itulah orang dapat melihat bahwa Anda dapat memberikan hal-hal ini.”

Sikap berenang melawan arus itu berlanjut hari ini dengan pemain yang lebih baru seperti Flume dan SOPHIE.

“Alasan kami tertarik pada mereka adalah karena kami tahu mereka berbeda dan kami tahu mereka memiliki keanehan; tetapi kami juga tahu bahwa perspektif mereka unik, menyegarkan, dan dapat menjangkau lebih banyak orang. Jadi dalam hal itu, mereka adalah seniman yang benar-benar Transgresif, terlepas dari kenyataan bahwa kami beragam.”

Karena Transgressive didirikan pada tahun pergolakan dan ketidakpastian digital yang sangat besar, perusahaan segera menerima gangguan seperti biasa, dan karenanya tidak ragu-ragu dalam merangkul platform dan cara baru dalam melakukan bisnis – bahkan jika itu terbukti cepat berlalu. MySpace khususnya sangat penting di tahun-tahun awal Transgressive.

“Itu adalah satu-satunya platform [sosial] yang memiliki elemen musik, yang terpenting,” kata Lilas. “Dalam hal menerima demo juga [itu penting]. Anda mungkin mendapatkan lebih banyak musik melalui itu daripada melalui kotak masuk Anda.”

Toby menambahkan, “Itu adalah era yang sangat menarik. Kami jelas merupakan bagian besar dari hal MySpace. Saya ingat ketika kami dulu memasarkan rilis kami, kami biasa menempatkan halaman MySpace kami di atas situs web kami sendiri karena kami merasa lebih relevan.”

Sementara beberapa independen awalnya skeptis tentang streaming secara umum dan Spotify pada khususnya, Transgressive bersedia bekerja dengan semua platform baru, meskipun vinil adalah bagian besar dari bisnisnya.

“Butuh beberapa saat untuk mendefinisikan kembali parameter dan istilah bisnis [dengan digital],” kata Toby. “Ini seperti apa pun – Anda membutuhkan massa kritis di sektor industri apa pun agar corong itu membenarkan dirinya sendiri. Dan tidak dapat dihindari bahwa pergolakan semacam itu akan terjadi. Saat melihat kembali Spotify [satu dekade lalu], itu mengganggu. Tapi dari sudut pandang kami, kami sangat senang dengan ide musik kami menjangkau orang-orang.”

Sisi manajemen perusahaan telah membangun dengan mantap selama bertahun-tahun, saat ini mewakili tindakan seperti Let’s Eat Grandma, Johnny Flynn dan Marika Hackman. “Ketika kami melakukan kesepakatan manajemen, hampir semuanya atau tidak sama sekali,” kata Tim.

Ini semakin khas dari sifat multi-disiplin perusahaan musik abad ke-21 – harus memiliki sulur di berbagai bagian bisnis. Transgressive memiliki label, melakukan penerbitan dan memiliki lengan manajemen. Latar belakangnya di klub malam, fanzine dan situs musik online juga memberikan koneksi ke musik underground.

Sementara ada dorongan menuju kesepakatan 360 derajat, dipimpin oleh Edgar Bronfman Jr, pada saat Transgressive pertama kali terhubung ke mesin Warner Music Group, keunggulan kompetitifnya saat ini adalah karena pengetahuan dan pengalaman 360 derajat daripada memperlakukan 360 sebagai filosofi bisnis tak tergoyahkan (yaitu tindakan tanda untuk direkam, diterbitkan, live, merchandise dll).

“Saya pikir kami beruntung bahwa kami telah memperoleh pengetahuan dan keahlian itu,” bantah Toby. “Kami juga sangat beruntung dapat berkolaborasi dengan perusahaan-perusahaan brilian – baik itu bisnis manajemen lainnya, label besar, label independen, atau layanan label. Dalam beberapa bentuk atau lainnya kami telah berkolaborasi atau berkolaborasi dengan sebagian besar perusahaan di luar sana. Dan jika tidak, maka kami ingin mengerjakan proyek yang tepat pada waktu yang tepat. Saya pikir bahwa pengetahuan yang dibagikan dan pengetahuan kumulatif itu berarti Anda dapat membuat keputusan yang masuk akal.”

Lanskap industri musik tahun 2019 (pertumbuhan, optimisme, daya apung digital) sangat kontras dengan lanskap tahun 2004 (penurunan, pesimisme, penipisan digital). Terhadap ini, tujuan Transgressive adalah untuk terus tumbuh, berkembang dan diversifikasi.

“Kami fokus untuk menjadi relevan dalam skala global dan kami telah meningkatkan penandatanganan kami di sisi label secara internasional,” kata Lilas, menambahkan bahwa perusahaan bekerja dengan PIAS di Amerika untuk memperluas jangkauan global mereka. “Daftar kami sekarang mungkin 30% berbasis di Inggris dan kami telah menandatangani artis Asia Tenggara pertama kami juga. Jadi itu tumbuh dalam skala global.”

Tim mengatakan tentang ambisi perusahaan berikutnya, “Kami sangat peduli untuk membuat karya seni yang hebat dengan seniman kami. Dan kami ingin melampaui itu setiap saat. Membuat musik yang lebih baik, menjangkau audiens yang lebih besar, dan membangun bisnis yang lebih baik untuk artis-artis itu – itu sangat menarik.”

Toby merangkum apa yang telah membawa Transgressive ke tempatnya sekarang dan apa yang akan mengarahkannya di tahun-tahun mendatang, “Jika itu brilian dan bermakna, maka itu akan bertahan. Dan jika itu bertahan, maka Anda memiliki karier. Sesederhana itu,” katanya.

“Jika Anda mengejar kesuksesan jangka pendek, Anda mungkin mendapatkan hasil jangka pendek. Tapi apa yang naik dengan cepat harus turun dengan cepat. Hal hebat tentang melakukannya selama 15 tahun adalah bahwa kita masih cukup muda untuk terus berusaha keras. Tapi kami juga mendapat pengetahuan bahwa terkadang hal-hal besar membutuhkan waktu dan kami tidak terburu-buru. Kami hanya akan pergi, sungguh.”

Transgressive Records Berkata Kami tidak pernah bangkrut, jadi kami harus melakukan sesuatu yang benar
Berita Musik Musik

Transgressive Records Berkata Kami tidak pernah bangkrut, jadi kami harus melakukan sesuatu yang benar

Transgressive Records Berkata Kami tidak pernah bangkrut, jadi kami harus melakukan sesuatu yang benar – Lebih Dari Lima belas tahun, Tim Dellow dan Toby L memutuskan untuk mengambil alih industri musik dengan £1.000 dan tidak tahu bagaimana melakukannya. Sepanjang jalan mereka telah mengambil tiga rekan kerja, banyak pengalaman dan daftar artis yang mengesankan termasuk orang-orang seperti Foals, Two Door Cinema Club dan Flume.

Transgressive Records Berkata Kami tidak pernah bangkrut, jadi kami harus melakukan sesuatu yang benar

Transgressive Records Berkata Kami tidak pernah bangkrut, jadi kami harus melakukan sesuatu yang benar

u-cover – Hari ini, Transgressive Records diberi label sebagai “label indie definitif Inggris untuk abad ke-21” menurut Rough Trade, salah satu toko rekaman terbesar di Inggris. Untuk pertama kalinya dalam sebuah film dokumenter baru untuk Radio 1 Newsbeat, mereka membiarkan kamera di belakang layar, di atas panggung dan mencari bakat baru untuk melihat tantangan yang datang dengan mempertahankan label rekaman.

Baca juga : 10 Deretan Label Music Independen Yang Sangat Mempengaruhi di Dunia

Tentu saja, itu tidak selalu berjalan mulus. Ada saat Tim “dijepit ke dinding” oleh produser, mereka merasa “aneh” mereka tidak pernah memiliki hit nomor satu dan masih mencari kemenangan Mercury Prize meskipun dinominasikan empat kali.

Tapi Anda tidak bertahan selama ini, pada level industri musik ini jika Anda tidak memiliki naluri bertahan hidup. Berikut adalah beberapa mutiara dari Kebijaksanaan Transgresif …

Buang buku aturan

Toby mengatakan dia dan Tim memiliki “ambisi di luar kemampuan mereka” pada awalnya, dengan sedikit kontak atau pengetahuan tentang cara kerja industri. Dua tahun mereka bergabung dengan anggota ketiga tim, Lilas Bourboulon. “Tak satu pun dari kami memiliki prasangka, tak satu pun dari kami berpikir, ‘Beginilah seharusnya Anda bekerja dalam musik’,” jelasnya.

“Kami tidak pernah memiliki buku peraturan dan itu berarti kami semua terbuka untuk hal-hal baru. Lilas mengatakan mereka telah mengambil risiko di sepanjang jalan, menandatangani tindakan ketika mereka “tidak memiliki dukungan keuangan”. bangkrut, jadi kita harus melakukan sesuatu yang benar…”

Pergilah dengan ususmu

Merefleksikan perjalanan label, Toby mengatakan: “Tanpa berusaha terdengar terlalu sedih tentang hal itu, ketika saya di sekolah saya merasa cukup terasing oleh kelompok sebaya saya. “Saat saya menemukan musik … saat itulah Anda bertemu orang-orang Anda. . Pada saat-saat itulah hidup Anda berubah.

“Untuk melihat apa yang kami lakukan sekarang … artis dan rilis yang kami kerjakan, itu nyata. “Dan selain bagus untuk direfleksikan, kami juga fokus pada langkah selanjutnya. Anda tidak bisa terjebak dalam hype Anda sendiri, begitulah cara Anda tertinggal.”

Two Door Cinema Club mulai bekerja dengan Transgressive pada tahun 2009, tertarik dengan pendekatan mereka “melakukan kebalikan dari apa yang sering kali masuk akal”. “Saya tidak berpikir mereka pernah berpikir, ketika mereka membawa artis, apakah mereka akan menjual satu juta album atau tidak,” kata vokalis Alex Trimble.

“Kami memiliki streaming dan media sosial sehingga Anda memiliki akses instan ke angka dan algoritme. Begitu banyak orang mengalihkan pandangan mereka ke hal-hal itu sebagai gagasan tentang bagaimana seorang seniman akan tampil, tetapi Transgressive melakukan sesuatu berdasarkan naluri.”

Berikan umpan balik yang jujur

Elemen kunci lain untuk label apa pun adalah menemukan bakat baru. Di Transgressive, sebagian besar tanggung jawab itu jatuh ke manajer A&R Mike Harounoff. Dia telah bekerja di bisnis ini selama 10 tahun setelah bertemu Lilas dalam perjalanannya ke pertunjukan Mystery Jets, dan menyadari tidak semua orang di industri musik adalah “pria besar dengan kawat gigi merah dan tas kerja”.

“A&R dalam arti yang paling dasar, singkatan dari artis dan repertoar. Ini menemukan artis baru, membuat mereka menetap dengan perusahaan dan mengerjakan lagu baru dan bagaimana dan kapan kami merilisnya.”

Ini berarti dia sering menemukan dirinya mengalami percakapan yang sulit dengan tindakan tentang musik yang mungkin telah mereka kerjakan selama bertahun-tahun sebelum menunjukkannya kepada label. “Anda tidak selalu setuju dengan musiknya, tetapi Anda juga tidak boleh mencoba untuk tidak setuju. Anda harus jujur ​​satu sama lain.”

Penting agar hubungan itu berlanjut di studio. Selama pembuatan album terbarunya Marika Hackman mengatakan kepada Newsbeat “Ini tentang mereka mengenal saya dengan sangat baik”.

“Mereka tahu bagaimana mengelola ekspektasi saya tanpa menjadi downer besar. Itu penting karena saya telah bekerja dengan orang-orang sebelumnya yang akan seperti ‘Kamu akan menjadi bintang’… dan kemudian itu tidak terjadi. “Tim dan ibuku masih menjadi orang pertama yang mendengar musikku dan aku hanya butuh validasi dari mereka bahwa aku tidak gila.”

Jadilah ‘orang baik’

Transgressive adalah label pertama yang menandatangani band rock alternatif, Foals, yang telah memenangkan banyak penghargaan dan merilis enam album. Mereka terus bekerja dengan mereka sepanjang karir mereka. Meskipun mereka sekarang merilis musik di Warner, mereka masih memiliki kesepakatan penerbitan dengan Transgressive yang berarti mereka bekerja dengan band sebelum dan sesudah rilis untuk membuat lagu didengar oleh sebanyak mungkin orang.

Sepanjang jalan, band ini telah ditawari kesepakatan oleh label lain tetapi mengatakan mereka ingin tetap bekerja dengan “orang-orang baik” dalam bisnis musik. “Kami masih di universitas dan bahkan tidak mempertimbangkan berada di band sebagai profesi dan mereka ingin mengontrak kami,” jelas drummer Jack Bevan.

“Transgresif telah menghancurkan langit-langit kaca dan berada di luar orang baik. “Anda dapat tergoda oleh aspek bisnis berada di sebuah band tapi itu tidak pernah kita. Kami ingin bekerja dengan orang-orang yang kami percayai dan hormati.”

Baca juga : Musisi Terkenal Pada Tahun 1984, The Police Band

Keluarlah dari zona nyamanmu

Pada akhir 2000-an, band-band gitar indie yang telah berkomitmen untuk beberapa label mulai keluar dari mode. Ketika genre lain menjadi lebih mainstream dan selera umumnya menjadi lebih eklektik, label beradaptasi dan mulai menemukan suara dari seluruh dunia.

Daftar mereka sekarang termasuk grup orkestra Jerman, multi-instrumentalis dari AS yang menggabungkan jazz dan pop psychedelic, dan produser tari. Kembali pada tahun 2012, mereka menandatangani produser Australia Flume yang memiliki lebih dari 9 juta pendengar bulanan di Spotify.

“Ketika sebagian besar adegan London/Inggris mulai bubar, kami beruntung tidak terikat pada tiang,” kata Toby. “Kami benar-benar melakukan misi UFO yang berbeda – sepertinya kami berada di tempat lain sama sekali.” Mereka juga bekerja dengan KOKOKO kolektif Afrika! yang berasal dari Kongo.

“Label lain menjatuhkan nama orang dan genre yang mereka kerjakan dan itu tidak benar-benar cocok dengan kami,” kata anggota band Xavier Thomas. “Penting untuk tidak terpancing dan mereka benar-benar ingin bekerja dengan kami. Anda tidak bisa memalsukan tingkat kegembiraan itu, kecuali mereka adalah aktor yang benar-benar bagus tetapi mereka tampaknya masih antusias bekerja dengan aktor seperti kami.”

Masalah kesehatan mental

Kekhawatiran yang berkembang untuk industri musik adalah kesehatan – baik mental maupun fisik – semua orang yang terlibat dalam perilisan musik baru. Bagi Transgressive, isu tersebut cukup menonjol selama beberapa tahun terakhir untuk salah satu aksi yang mereka kelola – Ben Gregrory, pentolan indie-rocker Blaenavon.

Pada bulan Januari, band ini merilis surat kepada para penggemar yang menjelaskan bagaimana Ben telah pulih dari “gangguan terkait stres” sekitar Natal 2017, yang telah menunda perilisan album kedua mereka dan menyebabkan pembatalan beberapa pertunjukan selama beberapa tahun terakhir. tahun. “Saya tidak bisa menggambarkan dengan kata-kata betapa mereka mendukung saya,” kata Ben.

“Hubungan saya dengan Toby bertele-tele dan rumit, tetapi semua untuk alasan terbaik. Jika saya berada di label lain di dunia, saya benar-benar tidak tahu apakah saya akan mampu melakukannya.”

Toby mengatakan bahwa ketika datang ke artis pendukung, masalahnya menjadi “lebih dari sekedar band di label kami”. “Kami peduli tentang mereka seperti halnya anggota keluarga. “Industri ini masih belajar bagaimana mendukung artis dengan benar pada tingkat jiwa, mental, fisik. “Ini masih sangat awal untuk mengetahui bagaimana memelihara dan merawat orang.”

Semuanya berubah, sepanjang waktu

“Ini bukan jenis karir di mana ada tangga yang ditetapkan untuk siapa pun.” Grace Manning bergabung dengan perusahaan sebagai koordinator proyek lebih dari setahun yang lalu setelah bertemu Tim di sebuah konferensi untuk wanita dalam musik.

Dia mengatakan pekerjaannya telah mengajarinya “tidak ada rencana satu ukuran untuk semua” untuk merilis musik lagi. “Saya ingin mengatakan setiap proyek adalah sama dan saya pergi ‘Benar, kita punya delapan minggu sampai keluar, ini semua yang perlu kita lakukan. Selesai’. Itu bukan cara kerjanya sama sekali. “Industri ini memodernisasi begitu cepat dan mengeluarkan musik sangat berbeda dengan 10, bahkan lima tahun yang lalu.

Saat mendiskusikan bagaimana mereka menggoda penyanyi-penulis lagu Marika Hackman album baru, Grace menyarankan beberapa rencana pendekatan label bisa terasa “sangat eksperimental”. “Kami tidak memiliki jaminan kesuksesan, namun Anda ingin mengukur kesuksesan hari ini.”

“Ini berisiko dan menakutkan tetapi sangat menyenangkan – itulah satu-satunya cara untuk melakukannya dengan sungguh-sungguh.” Toby mengatakan 15 tahun pertama perusahaan hanyalah permulaan. “Dalam 10 hingga 15 tahun lagi, semoga kami masih aktif, melakukan apa yang kami sukai dengan nilai yang sama, tetapi semuanya berubah lagi… Tuhan tahu dengan cara apa. “Musik terkadang terasa seperti penghalang dan segala sesuatu yang kreatif terasa seperti mungkin sulit untuk masuk. Tapi itu bisa terjadi padamu.”

10 Deretan Label Music Independen Yang Sangat Mempengaruhi di Dunia
Album Record Berita Musik Musik

10 Deretan Label Music Independen Yang Sangat Mempengaruhi di Dunia

10 Deretan Label Music Independen Yang Sangat Mempengaruhi di Dunia – Tidak hanya bakat serta mutu ahli, keberhasilan karir seseorang musisi ataupun band pula tergantung pada merek tempat mereka berlindung. Di tengah ketatnya arus kompetisi di luas nada, merek rekaman berfungsi vital mendongkrak ketenaran musisi ataupun band yang dinaunginya. Tanpa strategi dan advertensi yang ampuh serta pas target, tak mungkin suatu band sanggup berdiri kuat di pucuk kesuksesan.

10 Deretan Label Music Independen Yang Sangat Mempengaruhi di Dunia

10 Deretan Label Music Independen Yang Sangat Mempengaruhi di Dunia

u-cover – Sepanjang sebagian dasawarsa ke balik, bermunculan label- label bebas mempengaruhi di lanskap nada. Kedatangan mereka malah jadi opsi pengganti untuk merek arus penting. Di antara barisan merek bebas prominen ini, bukan cuma pertanyaan hidangan inovatif, tetapi pula kestabilan mereka aktif berkontribusi di dalam scene yang pantas menemukan penghargaan.

Baca juga : Mengenal Republic Records label rekaman berbasis di New York City

Dengan hasrat yang beraneka ragam serta terkategori berlainan dengan arus penting, merek bebas ini tidak semata- mata melindungi karir band- band aksi di lanskap nada, tetapi pula memopulerkan dan mengenalkan karya- karya terbaik mereka ke golongan penikmat nada seantero bumi.

1. Nuclear Blast

Di ranah nada logam, Nuclear Blast jadi rumah untuk barisan elit- elit cadas bumi. Merek indepeden asal Jerman ini diketahui khalayak selaku salah satu merek rekaman ahli musik- musik berlebihan ahli semenjak 1987. Nuclear Blast dibuat oleh wujud metalhead bernama Markus Staiger.

Dini mula tercipta, merek ini ialah perusahan nada yang megedarkan kancah nada hardcore punk. Tetapi bersamaan berjalannya durasi, Nuclear Blast berevolusi jadi‘ kandang’ untuk aktivis kancah logam. Slayer, Anthrax, Opeth, Danzig, Dimmu Borgir, Exodus, Lamb of God, Nightwish, sampai Meshuggah merupakan barisan band yang dinaungi merek bebas legendaris itu.

2. Logam Blade Records

Serupa perihalnya dengan Nuclear Blast, Logam Blade Records merupakan salah satu merek rekaman sangat mempengaruhi di ranah permetalan bumi. Merek bebas ini tercipta semenjak 1982, serta dibuat oleh Brian Slagel. Sepanjang 36 tahun berjalan di pabrik nada, Logam Blade Records sudah menaungi berbagai grup- grup logam berhasil semacam As I Lay Dying, Behemoth, Cannibal Corpse, Corrosion of Conforminty, D. R. I,

GWAR, Killswitch Engage, hingga Mercyful Fate.

Logam Blade Record mulai jadi buah bibir di golongan aktivis nada dasar tanah semenjak menghasilkan seri album kumpulan berjudul Logam Massacre yang berisikan track- track cadas nan klasik kepunyaan Metallica, Ratt, Overkill, Hellhammer, serta Voivod. Hingga dikala ini Logam Massacre sudah menelurkan sebesar 14 seri album kumpulan. Tidak bimbang, Logam Blade Records dikira berfungsi vital dalam penyebaran kancah heavy logam di bumi.

3. Factory Records

Berdialog mengenai asal usul pabrik nada di tanah Britania, hingga tidak legal rasanya bila tidak memasukkan Factory Records ke dalam catatan keramat ini. Merek bebas ini dibuat oleh Tony Wilson serta Alan Erasmus semenjak 1978. Factory Records berplatform di pusat kota Manchester, serta ikut membawahi barisan band- band legendaris kancah‘ Madchester’ semacam Joy Division, New Instruksi, serta Happy Mondays.

Biarpun begitu, Factory Records kesimpulannya hadapi kebangkutan serta tidak sempat aktif semenjak tahun 1992. Selang sebagian tahun setelah itu, cerita kesuksesan Factory Records selaku salah satu merek bebas mempengaruhi di Inggris kesimpulannya dinaikan ke dalam film 24 Hour Party People( 2002) garapan Michael Winterbottom.

4. Dischord Records

Di antara barisan label- label nada dasar tanah mempengaruhi, Dischord Records merupakan salah satu dari demikian merek bebas sangat vital di denah rock bumi. Merek asal Washington itu dibuat oleh simbol kancah hardcore, Ian MacKaye( Minor Threat, Fugazi) serta Jeff Nelson( Minor Threat) semenjak 1980.

ang jadi karakteristik penting Dischord dari merek bebas lain semasanya merupakan pemimpi mereka buat senantiasa jadi bebas serta etos kegiatan serba‘ Do it Yourself’. Band- band prominen kancah hardcore yang dinaungi Dischord di antara lain Minor Threat, Fugazi, Dekagram Nasty, Embrace, Rites of Spring, Void, Slant 6 sampai Jawbox.

Baca juga : Mengenal Band Rock Hinds Spanyol

5. Epitaph Records

Dasawarsa 80- an serta 90- an merupakan era terbaik untuk berkembang bunga label- label bebas. Di kancah punk, Epitaph Records ikut berjasa memopulerkan bermacam grup- grup potensial dikala itu semacam The Vandals, NOFX, Descendents, Pennywise, The Offspring, Rancid, hingga Agnostic Front.

Epitaph Records dibuat oleh gitaris Bad Religion, Brett Gurewitz pada tahun 1980 serta berplatform di Hollywood, California, AS. Awal mulanya merek ini dilahirkan cuma bermaksud buat menjual rekaman Bad Religion, tetapi memandang kemampuan serta kesempatan yang terdapat, kesimpulannya Epitaph hingga dikala ini beralih bentuk jadi salah satu merek bebas terbanyak di bumi. Julukan Epitaph sendiri didapat Gurewitz dari kepala karangan lagu King Crimson.

6. 4AD

Dibuat oleh Ivo Watts- Russell semenjak 1979, awal mulanya 4AD jadi rumah untuk band berwarna goth semacam The Birthday Party, Bauhaus, serta Cocteau Twins. Bersamaan bergulirnya durasi, 4AD berhasil memberitahukan aktivis alternative rock sejenis Pixies, The Breeders, Dead Can Dance, sampai Red House Painters ke golongan penikmat nada.

Nyaris tiba 4 dasawarsa di pabrik nada, 4AD hingga dikala ini sedang tidak berubah- ubah jadi salah satu merek rekaman bebas mempengaruhi di tanah Britania. 4AD terletak di dasar aba- aba industri rekaman Beggars Group bersama label- label semacam Rough Trade Records, Matador Records, serta XL Recordings. Saat ini, 4AD sedang aktif menaungi band ataupun musisi semacam The Breeders, The National, Camera Obscura, Grimes, sampai Beirut.

7. Creation Records

Jauh saat sebelum luas nada diterpa meriang Britpop di pembuka dasawarsa 90- an, Creation Records sudah lebih dahulu menabur virus di kancah alternative rock pertengahan 80- an. Creation Records dibuat oleh para aktivis kancah mencakup Alan McGee, Dick Green, serta Joe Foster. Sepanjang aktif di pabrik nada, Creation Records berjasa memopulerkan sebaris grup- grup pelopor di kancah noise pop/ shoegaze/ indie pop semacam Jesus and Mary Chain, My Bloody Valentine, Primal Scream, Ride, Teenage Fanclub, Swervedriver serta Slowdive.

Pucuk kesuksesan Creation Records diawali kala Oasis mengeluarkan album debut Definitely Maybe( 1994) yang setelah itu membesarkan julukan Oasis, serta jadi pilar dini mula movement britpop pada era itu. Beraneka ragam narasi menarik luang menghiasi ekspedisi Creation Records di pabrik nada. Salah satunya merupakan cerita mereka yang luang ambruk sehabis menelurkan buku shoegaze Loveless( 1991) kepunyaan My Bloody Valentine.

8. Sub Pop

Di era kebesaran kancah grunge, Sub Pop merupakan‘ rumah’ untuk para elit grunge semacam Nirvana, Mudhoney, serta Soundgarden. Merek yang dibuat Bruce Pavitt serta Jonathan Poneman semenjak 1986 ini ikut berjasa dalam perluasan seattle sound di seluruh arah bumi.

Saat sebelum Nirvana mencapai keberhasilan padat di belantika, album debut mereka, Bleach( 1989) merupakan salah satu buatan yang dinaungi Sub Pop, saat sebelum kesimpulannya Kurt Cobain dkk menyudahi angkat kaki ke merek arus penting, DGC serta menelurkan magnum opus Nevermind( 1991) serta In Utero( 1993). Hingga dikala ini, Sub Pop sedang aktif menaungi band- band ranah alternative rock semacam Fleet Foxes, Beach House, Father John Misty, Mudhoney, sampai J Mascis.

9. SST Records

Serupa perihalnya dengan Dischord serta Epitaph Records, SST( Keras State Tuners) ialah salah satu merek bebas mempengaruhi di kancah nada dasar tanah pada masa 80- an. Dibuat oleh gitaris Black Flag, Greg Ginn pada 1978, SST Records sudah memopulerkan beraneka ragam band rock vital di kancahnya tiap- tiap.

Awal mulanya SST Records dilahirkan buat menjual rekaman Black Flag serta berpusat pada band- band hardcore punk yang tengah gempar di kala itu pada penghujung 70- an. Tetapi bersamaan berjalannya durasi, merek Greg Ginn ini jadi rumah untuk sebaris pionir alternative rock semacam Hüsker Dü, Dinosaur Jr., Sonic Youth, Minutemen, hingga Meat Puppets.

10. Rough Trade Records

Di masa 80- an, pabrik nada di tanah Britania bertambah bergairah sehabis bermunculan label- label bebas terkini. Di dasar aba- aba Beggars Group, Rough Trade lama- lama beralih bentuk jadi merek bebas legendaris di seantero bumi. Rough Trade berpusat jadi kandang untuk band- band pengusung post- punk, new wave, indie pop, garage rock, serta psychedelic rock.

The Smiths merupakan salah satu julukan protagonis sangat berhasil yang diperoleh Rough Trade. Kesemua album legendaris band asal Manchester itu dibuat oleh merek yang berplatform di London itu. Maju ke sebagian dasawarsa berikutnya, Rough Trade kembali mengulang berhasil mereka dengan memopulerkan nama- nama hebat semacam The Strokes serta The Libertines.

Mengenal Republic Records label rekaman berbasis di New York City
Album Record Berita Musik Musik

Mengenal Republic Records label rekaman berbasis di New York City

Mengenal Republic Records label rekaman berbasis di New York City – Republic Records adalah label rekaman berbasis di New York City yang dimiliki oleh Universal Music Group (UMG). Didirikan oleh Avery Lipman dan Monte Lipman sebagai label independen pada tahun 1995, dan diakuisisi oleh UMG pada tahun 2000. Republic awalnya merupakan jejak dari Universal/Motown Records Group, dan berganti nama menjadi Universal Republic Records setelah reorganisasi pada tahun 2006 sebelum pergi kembali ke nama aslinya pada tahun 2012.

Mengenal Republic Records label rekaman berbasis di New York City

Republic Records

u-cover – Yayasan dan Catatan Universal: 1995–2005. Menurut Avery Lipman, dia dan saudaranya Monte menyusun ide untuk Republic Records di apartemen mereka di New York. Lipman menyatakan bahwa keduanya sebelumnya pernah bekerja di perusahaan rekaman dan saat itu sedang berada di sela-sela pekerjaan. Mereka mulai membuat rekaman sebagai hobi, yang pertama adalah Dingleberry Haze dari Bloodhound Gang. Republic Records dibentuk pada tahun 1995 sebagai anak perusahaan dari MCA’s Geffen Records, tetapi segera setelah pendiriannya, distribusi berubah menjadi Universal Records yang baru didirikan.

Baca juga : 5 Catatan Label Rekaman Terpopuler di Indonesia

Pada Januari 2000, diumumkan bahwa Universal Music Group mengakuisisi Republic Records milik Lipman bersaudara sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki. Monte Lipman diangkat menjadi presiden label Universal Records, sementara Avery Lipman menjadi presiden Republik.

Rekor Universal Republic: 2006–2012

Pada tahun 2006, restrukturisasi perusahaan melihat pembentukan Universal Republic Records melalui penggabungan antara dua label. Monte Lipman menjadi presiden dan CEO label yang direstrukturisasi sementara Avery Lipman menjabat sebagai co-presiden dan COO. Perubahan lain dilakukan di induk label, Universal Motown Republic Group, selama musim panas 2011. Universal Motown Records ditutup, memindahkan artisnya ke Motown Records atau Universal Republic Records yang baru dibuat ulang. Universal Republic Records menjadi label yang berdiri sendiri dan Universal Motown Republic Group ditutup. Pada Agustus 2011, Universal Republic yang direstrukturisasi menandatangani kontrak rekaman dengan Ariana Grande.
Kebangkitan Rekor Republik: 2012–sekarang

Pada Oktober 2012, Universal Republic Records kembali ke moniker Republic Records. Tepat sebelum label kembali ke nama Republik, itu menandatangani artis Kanada, The Weeknd, melalui label jejaknya, XO. Selain album artis, label ini telah merilis soundtrack dengan Universal Pictures (Fifty Shades of Grey), Fox Broadcasting Company (Star), dan NBC (The Voice), di antara banyak kemitraan, film, dan serial televisi lainnya. Republic Records memiliki lagu-lagu di enam dari 10 tempat teratas di Mediabase Top 40 Chart pada tahun 2015, mengikat rekor 2013. Juga pada tahun 2015, label tersebut menandatangani rapper dan penyanyi Amerika, Post Malone.

Pada November 2017, perusahaan tersebut dinobatkan sebagai Label Hitmaker Tahun Ini dari Variety. Pada tahun 2018, Taylor Swift menandatangani kontrak dengan Republic Records setelah merilis musiknya melalui jejak Republic, Big Machine Records, untuk sebagian besar karirnya. Pada bulan Desember tahun itu, Republic bermitra dengan Sony Pictures untuk merilis soundtrack untuk Spider-Man: Into the Spider-Verse.

Single utama soundtracknya adalah “Sunflower” milik Post Malone dan Swae Lee yang mencapai nomor satu di Billboard Hot 100 dan memecahkan rekor untuk sebagian besar minggu di sepuluh besar tangga lagu Hot R&B/Hip-Hop Songs di 45. Awal 2019 melihat penandatanganan reuni Jonas Brothers, juga.

Juga pada tahun 2019, Republic Records dinobatkan sebagai “Label of the Year” oleh Billboard dan Variety. Ini telah menjadi label Billboard of the year selama 4 dari 5 tahun terakhir dan Variety untuk masing-masing dari tiga tahun terakhir.

Republic juga dinobatkan sebagai Billboard’s Hot 100 Label of the Year untuk keenam kalinya secara berturut-turut. Lima album Republic (Ariana Grande’s Thank U, Next, Taylor Swift’s Lover, Post Malone’s Beerbongs & Bentleys, Drake’s Scorpion dan Post Malone’s Hollywood’s Bleeding) juga muncul di 10 besar tangga lagu Billboard 200 akhir tahun.

Pada tahun 2020, Republic Records bermitra dengan JYP Entertainment untuk Korean Girl Group Twice sebagai label dan distributor Amerika pertama grup tersebut.

Twice akan menjadi artis pertama dari JYP Entertainment yang didukung oleh aliansi tersebut. Penandatanganan Twice mewakili pasar yang beragam untuk K-pop di AS.

Republic Records menjadi label pertama yang bermitra dengan DistroKid, memungkinkannya untuk menambang data dari perusahaan yang mencari artis baru. Inisiatif ini dimulai pada tahun 2021 dan memungkinkan DistroKid untuk menerima biaya pencari untuk setiap artis baru yang menandatangani kontrak dengan label tersebut.

Pada Januari 2021, label tersebut memiliki lima dari tujuh album teratas di tangga lagu Billboard 200, termasuk tiga tempat teratas bersama Morgan Wallen’s Dangerous: The Double Album, Taylor Swift’s Evermore, dan Pop Smoke’s Shoot for the Stars, Aim for the Moon.

Posisi After Hours di The Weeknd dan Ariana Grande masing-masing berada di urutan keenam dan ketujuh. Bulan itu, Republic juga memiliki enam dari sepuluh album teratas di tangga album Rolling Stone dan sembilan dari 20 lagu teratas di tangga lagu Rolling Stone.

Pada Maret 2021, Taylor Swift menjadi artis Republik pertama yang memenangkan Grammy Award untuk Album of the Year untuk albumnya, Folklore.

Baca juga : Musisi Terkenal Pada Tahun 1984, The Police Band

Republic Records merilis EP Bloodhound Gang 1994, Dingleberry Haze, dan LP pertama mereka, Use Your Fingers. Single Kevin Rudolf, “Let It Rock”, disertifikasi triple platinum oleh Recording Industry Association of America.

Debut single Jay Sean, “Down”, terjual enam juta kopi di Amerika Serikat dan menerima pemutaran besar di radio di seluruh dunia. Single lanjutan Sean, “Do You Remember”, terjual lebih dari satu juta kopi.

Penyanyi-penulis lagu Amerika Taylor Swift merekam dengan Big Machine Records yang berbasis di Nashville. Swift adalah artis quadruple-platinum dengan 11 Grammy Awards dan lebih dari 175 juta unit bergerak di seluruh dunia pada 2014.

Karena kontraknya dengan Big Machine berakhir pada 2018, ia menandatangani kontrak dengan Republic, dengan single pertamanya “ME!” dengan label dan labelnya sendiri “Taylor Swift Productions, Inc.” dirilis pada 26 April 2019. Jack Johnson telah menerima sejumlah sertifikasi emas dan platinum. Album debut Damian Marley bersertifikat emas dan terjual satu juta kopi di seluruh dunia.

Rilisan Republic terkemuka lainnya dalam beberapa tahun terakhir datang dari artis seperti Ariana Grande (Yours Truly 2013, My Everything 2014, Dangerous Woman 2016, Sweetener 2018, Thank U, Next, dan Positions 2019); Jonas Brothers (Kebahagiaan 2019 Dimulai); Taylor Swift (Kekasih 2019, dan cerita rakyat 2020 dan seterusnya); The Weeknd (Kiss Land 2013, Beauty Behind the Madness 2015, Starboy 2016, dan After Hours 2020); Florence and the Machine (How Big, How Blue, How Beautiful dan 2018’s High as Hope); Lorde (Pahlawan Wanita Murni 2013 dan Melodrama 2017); James Blake (Formulir Asumsi 2019); dan Pearl Jam (Gigaton 2020).

5 Catatan Label Rekaman Terpopuler di Indonesia
Album Record Artis Galeri Seni

5 Catatan Label Rekaman Terpopuler di Indonesia

5 Catatan Label Rekaman Terpopuler di Indonesia – Di dalam bumi nada, pasti saja album mempunyai andil yang lumayan berarti. Tidak hanya itu, bidang usaha dalam bermusik pula sering kali hadapi pasang mundur. Alhasil, tidak membingungkan ada sebagian album yang bermutu ataupun yang tidak terdengar gaungnya. Pastinya merek rekaman Indonesia pula mempunyai andil dalam perihal itu. Selanjutnya merek rekaman Indonesia yang populer:

5 Catatan Label Rekaman Terpopuler di Indonesia

Aksara Records

1. Rottrevore Records

u-cover – Merek awal yang wajib kamu ketahui merupakan Rottrevore Records. Merek satu ini menaungi nada dengan karakteristik khas grindcore serta pula death logam. Rottrevore Records pula jadi salah satu merek sangat mempengaruhi yang terdapat di Indonesia. Buat awalannya sendiri, merek recording ini dibuat di kota Bandung pada tahun 1999.

Baca juga : Catatan 5 Musisi Indonesia yang Berasosiasi dengan Label Amerika Serikat

Dimana buat pendirinya sendiri ialah badan dari band band death logam. Ucap saja semacam Ferly yang ialah gitaris Badan, Rio yang ialah gitaris Bloody Gore serta pula Andre Tiranda ialah gitaris band Siksakubur. Merek ini sendiri berdiri dengan tujuan buat mengeluarkan album dari band death logam lokal serta pula sebab sekurang- kurangnya kesempatan bidang usaha dari band dengan jenis itu.

2. Aksara Records

Merek rekaman Indonesia berikutnya merupakan Aksara Records. Aksara sendiri ialah salah satu merek yang menaungi nada bebas di kota Jakarta. Serta buat pengaruhnya sendiri juga tidak terbatas pada nada saja. melainkan pula pada aspek seni lain, ucap saja semacam film, konsep serta pula dalam seni muka dan pakaian.

Aksara Records sendiri ialah salah satu merek yang diusung oleh Hanin Sidharta serta pula David Tarigan. Merek satu ini juga jadi salah satu rekaman yang jadi barometer dari merek merek bebas yang lain yang lumayan menjamur di dekat tahun 2010. Ada pula sebagian albumnya antara lain semacam OST Akad Joni serta pula White Shoes and The Couples Company.

Aksara Records merupakan industri rekaman yang berplatform di Jakarta, Indonesia yang berkonsentrasi pada musik- musik indie. Industri ini dibuat oleh Hanin Sidharta serta David Tarigan pada tahun 2004. Macam nada yang diusung oleh artis- artis yang berlindung di dasar merek Aksara Records berfokus pada nada semacam macam yang tidak sering diketahui di Indonesia semacam Electropop, Indie Pop, Indie Rock, serta Trip Hop.

Pada dini 2009, sebagian hari setelah Aksara Records mengeluarkan album kedua Dampak Rumah Kaca yang bertajuk Kamar Hitam, Aksara Records hadapi permasalahan keuangan sampai pada kesimpulannya, industri ini menyudahi bekerja pada Desember 2009. Setelah itu, beberapa mantan pegawai Aksara Records, tercantum salah satu pendirinya, mendirikan industri rekaman lain, Raksasa Records.

Bersumber pada The Jakarta Post sehabis tanya jawab dengan David Tarigan, Aksara Records dimulai dari usahanya buat mengabadikan kemajuan nada indie di Jakarta. Dari mari merek rekaman ini bertumbuh alhasil saat ini sudah menjalakan ikatan dengan banyak bintang film Indonesia serta mancanegara. Rilisan awal Aksara Records merupakan album kumpulan JKT: SKRG( Jakarta: Saat ini) pada tahun 2004 yang menunjukkan 12 tim nada indie dari Jakarta, semacam Petang, Cmon Lennon, The Upstairs. Album itu kesimpulannya mulai didistribusikan di Seattle, AS di mana nada grunge amat terkenal, serta pula ditayangkan di sebagian radio universitas di situ. Album ini setelah itu mulai menjalar ke sesama gerai rekaman indie di Kanada serta Britania Raya, di mana Aksara Records sudah membuat jaringan penyaluran nada indienya.

Hasil awal industri ini diterima dikala Tarigan dimohon oleh Nia Dinata, produser film Akad Joni( 2005) buat menata lagu tema buat film lawakan anak muda itu. Dengan publisitas yang menjajaki film Akad Joni, album itu kesimpulannya jadi suatu berhasil besar. Bagi Tarigan, keberhasilan lagu tema Akad Joni pula suatu gejala kalau dengan cara material, merek rekaman bebas semacam Aksara bisa bersaing dengan merek rekaman yang lebih besar.

3. FFWD Records

Berikutnya, FFWD Records pula jadi salah satu merek rekaman Indonesia yang lumayan mempengaruhi pada nada dalam negara. Merek asal Bandung ini mempunyai jenis bebas pada nada indie yang terdapat di Indonesia. Buat merek recording ini sudah berdiri semenjak tahun 1999 oleh Didit Aditya, Helvi Sjarifuddin serta pula Achmad Marin Ramdhani.

Tidak tanggung tanggung, mutu yang dipunyai oleh merek ini juga amat baik. Alasannya, FFWD Records jadi salah satu merek bebas lokal yang dapat menjual album sampai 50 ribu kopi. Pasti saja, perihal ini jadi salah satu pendapatan yang luar lazim pada suatu merek bebas di Indonesia.

 

4. Aquarius Musikindo

Merek satu ini mempunyai julukan yang tidak asing di kancah nada Indonesia. Tidak membingungkan, perihal itu disebabkan merek ini menaungi band besar di Indonesia salah satunya merupakan Dewa 19. Sudah berdiri semenjak tahun 1969, tetapi julukan Aquarius Musikindo terkini mulai digunakan pada tahun 1988. Merek ini menciptakan album dari nada terkenal pada tahun 80- 90 an.

5. Remaco

Sebaliknya buat merek rekaman Indonesia yang sangat berumur merupakan Remaco ataupun yang mempunyai kepanang Republic Manufacturing Company. Remaco sendiri tadinya jadi salah satu industri rekaman nada yang terbanyak di Indonesia. Perihal ini pasti saja tidak mencengangkan, karena musisi terkenal semacam Koes Plus sampai The Rollies sempat mempunyai album dengan merek satu ini.

Seperti itu sebagian industri rekaman nada di Indonesia yang mempunyai akibat lumayan besar dalam pabrik nada di tanah air. Walaupun dikala ini banyak album yang sudah berpindah mengarah ke digitalisasi, hendak namun kelima merek rekaman itu luang berikan warna dalam nada yang terdapat di Indonesia.

Memahami Kedudukan Merek Rekaman dalam Pabrik Musik

Lebel rekaman merupakan industri yang menjual rekaman nada serta film terpaut. Mereka ikut serta dalam bermacam guna pabrik nada, tercantum perekrutan serta pengembangan bintang film terkini, publikasi nada, serta penguatan hak membuat. Dalam merek rekaman terdapat sebagian tipe serta kedudukannya masing- masing

Merek Utama

Lebel rekaman besar menawarkan ijab pada bintang film nada sangat berhasil di semua bumi. Merek rekaman ini, semacam Sony serta Umum Music Group. Mereka mempunyai jaringan penyaluran yang menaruh nada para bintang film yang mereka tandatangani buat kontrak khusus di tangan jutaan pelanggan, sering- kali dalam hitungan hari ataupun apalagi jam. Label- label besar memaraf beberapa akad dengan bintang film mereka, tercantum akad sertifikat serta penyaluran, yang berikan mereka bagian penting dari pemasukan bintang film di semua bumi. Banyak lebel rekaman yang besar mempunyai sub- label yang berspesualisasi dalam pencetak, perekaman, serta mengiklankan bermacam jenis nada semacam country, latin, jazz, serta hip- hop.

Merek Independen

Merek Indie mempunyai jaringan penyaluran yang lebih kecil dari kawan merek besar mereka serta biasnya menjangkau pelanggan satu per satu. Tetapi, merek indie mempunyai nama baik serta membagikan kesepatan pada bintang film tidak diketahui yang kesimpulannya jadi kehebohan global.

Rekam Pengawasan Label

Merek rekaman umumnya memutuskan ketentuan serta determinasi kontrak bintang film yang profitabel mereka. Merek rekaman bisa mengendalikan tipe nada yang mereka rekam, yang bisa melingkupi seluruh suatu mulai dari metode nada terdengar sampai melirik lagu. Mereka pula mengendalikan bungkus album. Merek ini pula mempunyai keahlian buat menata jumlah duit yang diperoleh oleh bintang film mereka. Terus menjadi banyak artis yang sukses, terus menjadi besar keahlian mereka buat membicarakan kembali kontark buat memasukkan persyaratan yang lebih profitabel.

Merek Nada Era Kini

Internet sudah melepaskan artis dari ketergantungan pada merek rekaman, serta banyak artis menjual serta megedarkan nada dengan cara mandiri lewat alat sosial serta program streaming dengan bayaran yang jauh lebih kecil. Merek rekaman dikala ini menawarkan seluruh buatan artis, tercantum pemasaran album, performa alat, serta sokongan produk.

Catatan 5 Musisi Indonesia yang Berasosiasi dengan Label Amerika Serikat
Artis Berita Musik Musik

Catatan 5 Musisi Indonesia yang Berasosiasi dengan Label Amerika Serikat

Catatan 5 Musisi Indonesia yang Berasosiasi dengan Label Amerika Serikat – Kemajuan pabrik nada ikut hadapi pergantian di masa kompetisi garis besar. Saat ini orang mulai dapat menikmati keanekaan nada tidak hirau dari mana mereka berawal.

Catatan 5 Musisi Indonesia yang Berasosiasi dengan Label Amerika Serikat

Catatan 5 Musisi Indonesia yang Berasosiasi dengan Label Amerika Serikat

u-cover – Dengan dorongan teknologi, para musisi ini mulai mencapai pemirsa yang lebih besar lagi. Kesimpulannya sebagian dari mereka juga dilihat oleh merek nada dari luar negara, spesialnya Amerika Sindikat yang diamati selaku kiblat nada.

Baca juga : Biografi Seniman Pelukis Asal Beldia Koen Lybaert

Jenis nada yang dilihat juga lumayan beraneka ragam, tetapi mayoritas memanglah dari skena hip hop ataupun elektronik. 2 jenis itu jadi sweet spot untuk musisi Indonesia buat mendobrak pasar Amerika Sindikat.

Selanjutnya para musisi asal Indonesia yang meningkatkan karir bersama merek nada asal Amerika Sindikat.

– Trio 88rising

88rising jadi merek yang amat mencuat di dataran dalam durasi 2 tahun belum lama. Merek yang berplatform di Amerika Sindikat ini mementingkan para bakat yang istimewa dari bermacam negeri Asia.

Dari Indonesia, ada 3 bintang film yang memiliki warna tiap- tiap. Mereka merupakan NIKI, Rich Brian serta Stephanie Poetri. Ketiganya juga lumayan berhasil membuka mata bumi bila mereka memiliki mutu yang ahli buat bersaing di pabrik garis besar.

NIKI serta Rich Brian terlebih dahulu berasosiasi serta berhasil jadi rising stars dengan karya- karya mereka. Stephanie berasosiasi di tahun 2019 sehabis singlenya I Love You 3000 viral di sebagian negeri.

Rich Brian, NIKI, serta Warren Hue kesimpulannya mengeluarkan kerja sama mereka yang bertajuk California. Lagu satu ini bukan hanya terdengar asik, tetapi pula menaruh narasi peperangan mereka selaku orang Indonesia yang merintis karir di Amerika Sindikat.

“ Lagu ini menceritakan mengenai 3 anak Indonesia yang dapat mencapai angan- angan mereka. Tidak tahu itu akting, jadi periset, ataupun jadi arsitek ataupun keduanya, seluruhnya dapat berhasil, ucap Brian lewat statment pers dikutip dari NME.

“ Kali ini NIKI, Warren, serta saya mencapai perihal yang serupa serta itu merupakan membuat karir di California, pastinya dengan masa- masa bagus serta pula susah,” lanjut rapper itu. Semacam melirik yang beliau lantunkan di bagian chorus,“ Yeah, you made it, youve been anxious/ But you made it, California/ Conversations til the sunrise/ When you stop by, California.”

Warren Hue, rapper asal Indonesia yang terkini berasosiasi di merek 88Rising ini pula memberikan pemikirannya mengenai kerja sama mereka.“ Verse yang saya catat memiliki kenyataan jadi orang Asia di Amerika serta gimana saya memandang California dengan cara utuh,” ucapnya.

“ Cara membuat lagu ini menarik amat sangat soalnya membuktikan perspektif kita 3 orang Indonesia berdialog mengenai Amerik serta cetak biru ini asik amat sangat,” lanjut pelantun Omomo Punk itu.

Jika untuk NIKI, California kayaknya jadi tempat kegiatan bagaikan jaran sekalian berhura- hura semacam esok akhir zaman. Semacam di melirik yang beliau nyanyikan,“ Money kian, while were breakin/ Its amazin, California/ Celebrate it or berate it/ Its been fated, California.” OK queen.

Menariknya, film nada California pula merepresentasikan komunitas Asia yang bermukim di AS. 3 musisi kebesarhatian Indonesia itu pula nampak makan kemilan dari negara kita– Choki- Choki, Teh Kotak, Wafer Megabintang, Cheetos, serta lain- lain( tak sangat bingung, mi praktis pula sempat timbul di film nada Love In My Pocket).

Habis ngemil, mereka bermain congklak( ataupun diucap pula dakon). Mereka pula luang makan di restoran santapan Cina dengan meja berkeliling yang khas. Asik sekali~

Lagu berwarna dreamy satu ini akan jadi bagian dari album kumpulan artis- artis 88Rising, Head In The Clouds III. Tadinya telah terdapat lagu Too Many Years dari Warren Hue yang diluncurkan terlebih dulu.

Di luar itu, 88Rising lagi mengadakan konser virtual berjudul Asia Rising Together buat menyuarakan komunitas Asia yang terdapat di negara Mamak Sam itu.

Dipha Barus

Diketahui selaku DJ bertangan dingin, Dipha Barus pula kesimpulannya go global. Beliau berasosiasi dengan merek ternama yang berpangkalan di New York, Amerika Sindikat. Ultra Music.

Merek ini menaungi sebagian bintang film ternama, paling utama di skena nada EDM semacam Steve Aoki, Kygo, Alan Walker sampai David Guetta. Dengan circle yang penuh julukan besar, beliau juga kian bergairah buat lalu meningkatkan musiknya.

Dipha Kresna Aditya Barus ataupun diketahui dengan Dipha Barus( lahir di Jakarta, 4 Januari 1986; baya 35 tahun) merupakan seseorang disjoki( DJ), komposer serta produser asal Indonesia yang berjenis nada tarian elektronik.

Tidak hanya sebab sering timbul diberbagai pentas EDM nasional sampai global, julukan Dipha Barus pula terus menjadi diketahui oleh khalayak sehabis meluncurkan suatu single bertajuk Nomor One Can Stop Us. Bekerja sama dengan Kallula, lagu ini sudah ditonton lebih dari 8, 7 juta kali di YouTube, dan sering pula timbul menaiki tangga lagu terpopuler di bermacam radio di Indonesia.

Dipha mulai main nada dikala berumur 6 tahun dengan main piano sebab disuruh bapaknya. Dikala dewasa 10 tahun, Dipha mulai memahami bass serta pula masuk ke suatu sekolah nada. Dipha pula memahami banyak rujukan nada dari sepupunya, David Tarigan, yang ialah salah satu penggagas Aksen Nusantara. Mereka kerap mendatangi Jalur Surabaya, Menteng, Jakarta Pusat buat mencari cakram gelap dari para musisi lokal serta global. Dipha awal kali memahami DJ dikala Dipha menemani bapaknya berobat ke Singapore. Ia dipublikasikan dengan nada berjenis drum and bass alhasil ia mengajak kakak sepupunya ke suatu kelab. Semenjak dikala itu, Dipha mulai mengulik musik- musik elektronik, semacam Aphex Twin serta musik- musik elektronik yang lain. Sehabis kembali dari Singapore, Dipha lalu menggali nada elektronika sembari berlatih jadi DJ di Jakarta.

Walaupun Dipha memperoleh beasiswa di Kampus Nada Berklee, Dipha terkini memahaminya sehabis sebagian tahun sebab orang tuanya merahasiakan pesan penerimaannya darinya. Kesimpulannya, Dipha mengutip riset konsep grafis di Universitas Teknologi Inovatif Limkokwing, Malaysia. Dipha bertugas selaku pendesain grafis sebagian dikala saat sebelum kembali ke Indonesia sebab bapaknya tewas bumi. Sehabis kembali, Dipha bertugas di Gerai Novel Aksara pada tahun 2008- 2009 selaku seseorang layanan klien.

Dipha mengawali kariernya kala ia berkuliah dengan jadi DJ semi senantiasa di Kelab Zouk di Kuala Lumpur. Sehabis di Indonesia, Dipha mulai main di restoran- restoran serta acara- acara komunitas sebab nada tekno sedang hening peminat. Pada tahun 2010, Dipha masuk ke suatu band indie dengan julukan Agrikulture selaku player bass. Dipha mulai populer kala ia mengeluarkan lagu kerja sama dengan Kalulla pada tahun 2016 dengan kepala karangan Nomor One Can Stop Us yang memenangkan apresiasi Angerah Nada Indonesia( AMI) buat jenis Buatan Penciptaan Dance/ EDC Terbaik. Dipha kembali memenangkan AMI pada tahun 2017 buat buatan penciptaan kerja sama terbaik dengan lagunya bertajuk All Good. Dipha pula memenangkan kembali apresiasi AMI pada tahun 2018 jenis buatan penciptaan Rap/ Hip Hop terbaik dengan lagunya yang bertajuk Decide.

Pada tahun 2019, Dipha menyudahi berasosiasi dengan Ultra Music yang ialah merek nada tarian bumi asal Kota New York, Amerika Sindikat. Bersama dengan merek ini, Dipha mengeluarkan singel yang bertajuk You Move Me yang bekerja sama dengan Monica Karina.

Baca juga : 15 Genre Musik di Dunia dan Sejarahnya

– Agnez Mo

Agnez Mo dapat dikatakan jadi julukan yang membuka jalur untuk bintang film Indonesia buat mulai go global. Tahun 2014, beliau mengeluarkan Coke Bottle yang jadi single perdananya di Negara Mamak Sam.

Sepanjang berkecimpung di US juga Agnez Mo sudah banyak bekerja sama dengan julukan populer yang lain. Sebagian di antara lain merupakan Chris Brown, Timbaland serta French Montana.

– Weird Genius

Di angkatan yang lebih belia lagi terdapat bagian asal Jakarta yang mencuri atensi melalui Lathi. Weird Genius mulai dilihat penikmat nada luar negara sehabis lagunya populer di alat sosial.

Reza, Eka serta Gerald berasosiasi dengan merek Astralwerks selaku bintang film Asia awal. Merek ini menaungi para bintang film besar semacam Marshmello serta Sia.

– Ramengvrl

Yang terkini, terdapat rapper abnormal Ramengvrl. Mencampurkan style Asia serta Amerika, Ramengvrl mulai dicintai khalayak dengan lagu- lagunya yang catchy.

Beliau terkini saja diumumkan berasosiasi dengan merek besar asal Amerika Sindikat, Empire. Merek ini ditempati para rapper bergengsi di Amerika semacam Tyga sampai Snoop Dogg.