Leeds Records

Label Music Records Ini Yang Buat Music Indie Kian Melambung – 2 tahun belum lama, tiap wartawan nada tentu hendak bilang nada bebas Indonesia lagi” panas”. Ingin fakta? Amati saja jumlah merek rekaman bebas terkini Indonesia satu tahun terakhir menggapai status paling banyak sejauh asal usul, serta senantiasa membuktikan isyarat lalu meningkat.

Label Music Records Ini Yang Buat Music Indie Kian Melambung

Leeds Records

u-cover – Bayaran penciptaan yang terus menjadi terjangkau( merek digital amat ekonomis buat dijalani, serta percetakan kaset yang ekonomis membuat bentuk ini kembali disukai dalam 6- 7 tahun terakhir). Kenaikan animo mendirikan merek ini tertolong pula oleh penggemar nada yang terus menjadi ahli memakai alat sosial serta akses data ke bermacam bimbingan mendirikan industri rekaman DIY.

Baca juga : Sejarah Berdirinya label rekaman independen Factory Records

Tidak hanya menyimak zine serta webzine lokal, kalian dapat berangkat ke Bandcamp ataupun Soundcloud serta mengetik” Indonesia” ataupun julukan kota, ataupun mendatangi kegiatan nada underground ataupun record fair. Tidak susah buat menciptakan merek rekaman indie terkini yang dapat saja jadi kesukaan kamu. Tetapi, gimana melainkan dari merek yang biasa- biasa saja, dengan rumah penciptaan rekaman yang menawarkan koleksi nada seleksi Lawan? Gimana kita dapat ketahui, katakanlah, mana merek indie yang aksi dari Bandung ataupun Apes? Hening saja, catatan ini diunggah buat menolong kamu seluruh.

Selanjutnya saran( yang pasti saja subyektif) kepada label- label nada indie terbaik dari Indonesia dikala ini.

1) Leeds Records

Merek ini meminjam julukan klub sepakbola Inggris yang luang terkenal saat sebelum demosi. Leeds dibuat pada 2015 oleh Zaka Sandra Novian, penggiat skena yang awal mulanya merupakan seseorang kolektor kronis rilisan nada indie lokal. Zaka luang aktif selaku pengarang zine, pengusung kegiatan radio internet sampai jadi owner merek musiknya sendiri. Leeds tidak berpusat ke jenis khusus serta sempat mengeluarkan nada dari band rock fuzz Zuff, indie rock eksperimental Strangefruit, sampai pendatang terkini di bumi shoegaze Sirati Dharma. Bisa jadi salah satunya benang merah di rilisan merek ini merupakan bagian nada rock yang fuzzy serta bising. Walaupun merek ini tidak mempunyai tema yang kokoh ataupun tata cara advertensi konvensional( aku menemukan bocoran dari pangkal rahasia kalau sebagian band ajaran Zaka tidak puas dengan perilakunya yang kelewat bebas), antusiasme serta keikutsertaan Zaka di dalam kancah nada indie ialah peninggalan penting dari merek ini.

2) Nanaba Records

Nanaba Records merupakan salah satu merek terkini yang berspesialisasi dalam bentuk kaset. Dibuat di 2014, Nanaba cuma mengeluarkan bentuk kaset( esoknya mengeluarkan bagian spesial CD, Misashi Records) serta amat produktif menghasilkan rilisan—praktik yang diteruskan sampai saat ini. Fantastis kalau merek ini mampu mengimbangi mutu dengan jumlah. Dijalani oleh salah satu owner merek sangat gembira di Indonesia, Jodi Setiawan yang pula main di band dream pop Peonies, brosur Nanaba melingkupi city- pop Jepang( Ikkubaru), arena- rock( Lightcraft), punk rock buas( The Jaran), serta sedang banyak lagi. Merek ini pula mencapai banyak momentum dampak mengeluarkan kaset versi terbatas dari album- album yang sebelumnya cuma diluncurkan dalam wujud CD( Kaveh Kanes, Sigmun, Mocca), yang sampai saat ini sedang jadi sasaran banyak kolekor berkah kelangkaan serta packagingnya yang baik.

3) Kolibri Rekords

Merek yang amat terkurasi ini bisa jadi yang terdekat dengan bentuk ideal merek” hipster” dalam perihal sound serta pengaruhnya—tapi tak harus ilfil duluan. Dengan cara khusus mengeluarkan band yang banyak memakai reverb ala- ala kumpulan C86( dengan sedikit alterasi), Kolibri pantas diancungi jempol sebab sukses membuat bukti diri selaku merek yang mempunyai estetika yang nyata.

Angka plus yang lain merupakan fokus mereka dalam mengeluarkan bentuk CD, serta tidak ikut- ikutan meloncat ke dalam bandwagon tape revival( yang biayanya lebih kecil). Walaupun amat menggoda—dan mudah—untuk melalaikan merek ini sebab kemiripannya dengan banyak band- band indie kontemporer AS—sesuatu yang diakui berterus terang oleh owner label—ketika digali lebih dalam, terdapat penyusunan lagu yang bagus oleh sebagian roster mereka, paling utama Kaveh Kanes serta Bedchamber.

4) Tandem Tapes

Sejenis merek ekspat, Tandem Tapes dibuat oleh Morgan McKellar, masyarakat Australia yang alih ke Jakarta 2 tahun yang kemudian. Menghasilkan Tandem selaku metode buat mencari banyak aktivitas di negeri asing serta mencari sahabat terkini, McKellar terencana menyandingkan 2 musisi dari negeri yang berbeda—biasanya Indonesia serta satu negeri lain—yang memperkenalkan nada yang pula berlainan.

Aspek pembeda penting Tandem dari merek yang lain merupakan dedikasinya kepada nada eksperimental yang tidak senantiasa gampang didengar, tetapi membagikan pengalaman terkini. Kestabilan dalam artwork hitam- putih noir modern pula membuat rilisan Tandem nikmat buat dikoleksi..

Baca juga : Mengenal Band Rock Hinds Spanyol

5) Tromagnon Records

Suatu merek belia dari Bogor, Tromagnon membuktikan kemampuan besar dalam kombinasi nada lo- fi serta indie rock yang lebih konvensional. Ikuti band fans Pavement, Texpact, nada gitar mengantuk Swellow, ataupun Brit- pop gembira My Secret Identity. Intinya, Tromagnon ialah merek revival nada pengganti 90an. Pesona keserentakan serta antusias anak belia ditonjolkan, membuat kita memaklumi akibat nada mereka yang amat nyata. Buat dapat meninggalkan bahana, merek ini butuh buat melaksanakan lebih banyak advertensi serta memperkaya brosur mereka dengan metode mengeluarkan lebih banyak.

6) Elevation Records

Dilahirkan oleh wartawan Meter. Taufiq Belas kasih, Elevation Records bolehlah kita juluki Academia Indie. Karena, selaku merek, Elevation tidak cuma mempunyai ketertarikan dengan nada, tetapi pula kondisi asal usul serta serebral rilisannya. Terdapat tim rap legendaris Bandung yang amat cermat dengan rumor sosio- politik, Homocide. Terdapat pula nada bumi neo- religius Belukar Semak serta pastinya lawak khas Indonesia yang diperlihatkan Bandempo. Kecondongan Elevation menyuguhkan banyak liner notes serta catatan kontekstual pula membuat merek ini istimewa. Tidak bingung merek ini pula mempunyai bagian pengumuman, Elevation Books, yang menerbitkan novel. Sebagian novel rilisan Elevation ditulis oleh musisi roster mereka yang berisikan pemikiran mendalam mengenai nada lokal serta global.

7) Yesnowave

Yes nomor wave merupakan hikayat. Tersembunyi dalam arsip online Yes Nomor Wave merupakan koleksi nada digital raksasa yang dapat diunduh dengan cara free. Banyak dari rilisan mereka amat abnormal serta banyak pula yang baik. Merek legendaris ini ialah representasi yang cermat dari kancah nada Yogyakarta, membuktikan bagian avant- garde serta eksperimental kota gudeg, tercantum album awal Senyawa. Untuk peminat nada neo- tradisional abnormal Indonesia, Yes Nomor Wave sediakan banyak harta karun nada dengan citarasa lokal. Terdapat banyak pula musisi dari kota lain serta nyatanya pantas disimak. Sistem dokumentasi Yes Nomor Wave pula amat berkawan bila kamu mau menghabiskan durasi berjam- jam menciptakan nada terkini.

8) Grimloc

Dijalani oleh Ucok Homicide, dengan cara socio- politik Grimloc serupa meleknya dengan golongan hip- hop si penggagas yang saat ini telah tidak aktif. Grimloc mempunyai penggemar ekstrem yang memuja merek serta wujud Ucok selaku wujud penghargaan kepada antusias serta antusiasme yang ditunjukkan merek ini. Rilisan Grimloc mengarah berkutat dalam ranah hardcore rap serta rock, penuh dengan antusias keputusasaan yang dipahami banyak anak belia Indonesia. Rilisan Grimloc senantiasa menarik buat didengar sebab tidak senantiasa gampang di cerna telinga.

9) Orange Cliff

Satu lagi merek hip Indonesia, Orange Cliff mempunyai keunggulan dalam perihal visual, sound serta jaringan—kali ini dalam ranah rock serta logam psikedelik( pula terdapat jenis lain semacam nada elektronik instrumental Logic Lost). Merek ini berfokus pada band Sigmun yang dengan cara aura mengkurasi brosur merek ini. Haikal Azizi, vokalis serta gitaris Sigmun pula merupakan salah satu bagian dari merek. Pasti saja terdapat sound 1970an mengenang band ini berpusat di ranah nada rock psikedelik, tetapi tidak sempat terdengar asal retro ataupun kw semata. Malah, band- band belia di merek menyuntikan sound modern ke dalam jenis kuno ini. Packaging serta artwork yang mempesona pula jadi angka plus.

10) Hema Records

Terkini dibangun, Hema Records mempunyai aura merek yang ketahui metode mengkurasi dirinya sendiri. Lagi- lagi bagian visual serta sound yang kokoh membagikan merek asal Solo ini identitas—bersama dengan bagian publikasi mereka yang sedang amat belia usianya. Belum banyak rilisan di brosur mereka, tetapi bila mereka dapat melanjutkan mutu EP Annie Hall yang kokoh, era depan Hema terhitung terang.