10 Deretan Label Music Independen Yang Sangat Mempengaruhi di Dunia

10 Deretan Label Music Independen Yang Sangat Mempengaruhi di Dunia – Tidak hanya bakat serta mutu ahli, keberhasilan karir seseorang musisi ataupun band pula tergantung pada merek tempat mereka berlindung. Di tengah ketatnya arus kompetisi di luas nada, merek rekaman berfungsi vital mendongkrak ketenaran musisi ataupun band yang dinaunginya. Tanpa strategi dan advertensi yang ampuh serta pas target, tak mungkin suatu band sanggup berdiri kuat di pucuk kesuksesan.

10 Deretan Label Music Independen Yang Sangat Mempengaruhi di Dunia

10 Deretan Label Music Independen Yang Sangat Mempengaruhi di Dunia

u-cover – Sepanjang sebagian dasawarsa ke balik, bermunculan label- label bebas mempengaruhi di lanskap nada. Kedatangan mereka malah jadi opsi pengganti untuk merek arus penting. Di antara barisan merek bebas prominen ini, bukan cuma pertanyaan hidangan inovatif, tetapi pula kestabilan mereka aktif berkontribusi di dalam scene yang pantas menemukan penghargaan.

Baca juga : Mengenal Republic Records label rekaman berbasis di New York City

Dengan hasrat yang beraneka ragam serta terkategori berlainan dengan arus penting, merek bebas ini tidak semata- mata melindungi karir band- band aksi di lanskap nada, tetapi pula memopulerkan dan mengenalkan karya- karya terbaik mereka ke golongan penikmat nada seantero bumi.

1. Nuclear Blast

Di ranah nada logam, Nuclear Blast jadi rumah untuk barisan elit- elit cadas bumi. Merek indepeden asal Jerman ini diketahui khalayak selaku salah satu merek rekaman ahli musik- musik berlebihan ahli semenjak 1987. Nuclear Blast dibuat oleh wujud metalhead bernama Markus Staiger.

Dini mula tercipta, merek ini ialah perusahan nada yang megedarkan kancah nada hardcore punk. Tetapi bersamaan berjalannya durasi, Nuclear Blast berevolusi jadi‘ kandang’ untuk aktivis kancah logam. Slayer, Anthrax, Opeth, Danzig, Dimmu Borgir, Exodus, Lamb of God, Nightwish, sampai Meshuggah merupakan barisan band yang dinaungi merek bebas legendaris itu.

2. Logam Blade Records

Serupa perihalnya dengan Nuclear Blast, Logam Blade Records merupakan salah satu merek rekaman sangat mempengaruhi di ranah permetalan bumi. Merek bebas ini tercipta semenjak 1982, serta dibuat oleh Brian Slagel. Sepanjang 36 tahun berjalan di pabrik nada, Logam Blade Records sudah menaungi berbagai grup- grup logam berhasil semacam As I Lay Dying, Behemoth, Cannibal Corpse, Corrosion of Conforminty, D. R. I,

GWAR, Killswitch Engage, hingga Mercyful Fate.

Logam Blade Record mulai jadi buah bibir di golongan aktivis nada dasar tanah semenjak menghasilkan seri album kumpulan berjudul Logam Massacre yang berisikan track- track cadas nan klasik kepunyaan Metallica, Ratt, Overkill, Hellhammer, serta Voivod. Hingga dikala ini Logam Massacre sudah menelurkan sebesar 14 seri album kumpulan. Tidak bimbang, Logam Blade Records dikira berfungsi vital dalam penyebaran kancah heavy logam di bumi.

3. Factory Records

Berdialog mengenai asal usul pabrik nada di tanah Britania, hingga tidak legal rasanya bila tidak memasukkan Factory Records ke dalam catatan keramat ini. Merek bebas ini dibuat oleh Tony Wilson serta Alan Erasmus semenjak 1978. Factory Records berplatform di pusat kota Manchester, serta ikut membawahi barisan band- band legendaris kancah‘ Madchester’ semacam Joy Division, New Instruksi, serta Happy Mondays.

Biarpun begitu, Factory Records kesimpulannya hadapi kebangkutan serta tidak sempat aktif semenjak tahun 1992. Selang sebagian tahun setelah itu, cerita kesuksesan Factory Records selaku salah satu merek bebas mempengaruhi di Inggris kesimpulannya dinaikan ke dalam film 24 Hour Party People( 2002) garapan Michael Winterbottom.

4. Dischord Records

Di antara barisan label- label nada dasar tanah mempengaruhi, Dischord Records merupakan salah satu dari demikian merek bebas sangat vital di denah rock bumi. Merek asal Washington itu dibuat oleh simbol kancah hardcore, Ian MacKaye( Minor Threat, Fugazi) serta Jeff Nelson( Minor Threat) semenjak 1980.

ang jadi karakteristik penting Dischord dari merek bebas lain semasanya merupakan pemimpi mereka buat senantiasa jadi bebas serta etos kegiatan serba‘ Do it Yourself’. Band- band prominen kancah hardcore yang dinaungi Dischord di antara lain Minor Threat, Fugazi, Dekagram Nasty, Embrace, Rites of Spring, Void, Slant 6 sampai Jawbox.

Baca juga : Mengenal Band Rock Hinds Spanyol

5. Epitaph Records

Dasawarsa 80- an serta 90- an merupakan era terbaik untuk berkembang bunga label- label bebas. Di kancah punk, Epitaph Records ikut berjasa memopulerkan bermacam grup- grup potensial dikala itu semacam The Vandals, NOFX, Descendents, Pennywise, The Offspring, Rancid, hingga Agnostic Front.

Epitaph Records dibuat oleh gitaris Bad Religion, Brett Gurewitz pada tahun 1980 serta berplatform di Hollywood, California, AS. Awal mulanya merek ini dilahirkan cuma bermaksud buat menjual rekaman Bad Religion, tetapi memandang kemampuan serta kesempatan yang terdapat, kesimpulannya Epitaph hingga dikala ini beralih bentuk jadi salah satu merek bebas terbanyak di bumi. Julukan Epitaph sendiri didapat Gurewitz dari kepala karangan lagu King Crimson.

6. 4AD

Dibuat oleh Ivo Watts- Russell semenjak 1979, awal mulanya 4AD jadi rumah untuk band berwarna goth semacam The Birthday Party, Bauhaus, serta Cocteau Twins. Bersamaan bergulirnya durasi, 4AD berhasil memberitahukan aktivis alternative rock sejenis Pixies, The Breeders, Dead Can Dance, sampai Red House Painters ke golongan penikmat nada.

Nyaris tiba 4 dasawarsa di pabrik nada, 4AD hingga dikala ini sedang tidak berubah- ubah jadi salah satu merek rekaman bebas mempengaruhi di tanah Britania. 4AD terletak di dasar aba- aba industri rekaman Beggars Group bersama label- label semacam Rough Trade Records, Matador Records, serta XL Recordings. Saat ini, 4AD sedang aktif menaungi band ataupun musisi semacam The Breeders, The National, Camera Obscura, Grimes, sampai Beirut.

7. Creation Records

Jauh saat sebelum luas nada diterpa meriang Britpop di pembuka dasawarsa 90- an, Creation Records sudah lebih dahulu menabur virus di kancah alternative rock pertengahan 80- an. Creation Records dibuat oleh para aktivis kancah mencakup Alan McGee, Dick Green, serta Joe Foster. Sepanjang aktif di pabrik nada, Creation Records berjasa memopulerkan sebaris grup- grup pelopor di kancah noise pop/ shoegaze/ indie pop semacam Jesus and Mary Chain, My Bloody Valentine, Primal Scream, Ride, Teenage Fanclub, Swervedriver serta Slowdive.

Pucuk kesuksesan Creation Records diawali kala Oasis mengeluarkan album debut Definitely Maybe( 1994) yang setelah itu membesarkan julukan Oasis, serta jadi pilar dini mula movement britpop pada era itu. Beraneka ragam narasi menarik luang menghiasi ekspedisi Creation Records di pabrik nada. Salah satunya merupakan cerita mereka yang luang ambruk sehabis menelurkan buku shoegaze Loveless( 1991) kepunyaan My Bloody Valentine.

8. Sub Pop

Di era kebesaran kancah grunge, Sub Pop merupakan‘ rumah’ untuk para elit grunge semacam Nirvana, Mudhoney, serta Soundgarden. Merek yang dibuat Bruce Pavitt serta Jonathan Poneman semenjak 1986 ini ikut berjasa dalam perluasan seattle sound di seluruh arah bumi.

Saat sebelum Nirvana mencapai keberhasilan padat di belantika, album debut mereka, Bleach( 1989) merupakan salah satu buatan yang dinaungi Sub Pop, saat sebelum kesimpulannya Kurt Cobain dkk menyudahi angkat kaki ke merek arus penting, DGC serta menelurkan magnum opus Nevermind( 1991) serta In Utero( 1993). Hingga dikala ini, Sub Pop sedang aktif menaungi band- band ranah alternative rock semacam Fleet Foxes, Beach House, Father John Misty, Mudhoney, sampai J Mascis.

9. SST Records

Serupa perihalnya dengan Dischord serta Epitaph Records, SST( Keras State Tuners) ialah salah satu merek bebas mempengaruhi di kancah nada dasar tanah pada masa 80- an. Dibuat oleh gitaris Black Flag, Greg Ginn pada 1978, SST Records sudah memopulerkan beraneka ragam band rock vital di kancahnya tiap- tiap.

Awal mulanya SST Records dilahirkan buat menjual rekaman Black Flag serta berpusat pada band- band hardcore punk yang tengah gempar di kala itu pada penghujung 70- an. Tetapi bersamaan berjalannya durasi, merek Greg Ginn ini jadi rumah untuk sebaris pionir alternative rock semacam Hüsker Dü, Dinosaur Jr., Sonic Youth, Minutemen, hingga Meat Puppets.

10. Rough Trade Records

Di masa 80- an, pabrik nada di tanah Britania bertambah bergairah sehabis bermunculan label- label bebas terkini. Di dasar aba- aba Beggars Group, Rough Trade lama- lama beralih bentuk jadi merek bebas legendaris di seantero bumi. Rough Trade berpusat jadi kandang untuk band- band pengusung post- punk, new wave, indie pop, garage rock, serta psychedelic rock.

The Smiths merupakan salah satu julukan protagonis sangat berhasil yang diperoleh Rough Trade. Kesemua album legendaris band asal Manchester itu dibuat oleh merek yang berplatform di London itu. Maju ke sebagian dasawarsa berikutnya, Rough Trade kembali mengulang berhasil mereka dengan memopulerkan nama- nama hebat semacam The Strokes serta The Libertines.